Kompas TV lifestyle kesehatan

IDI Sarankan Vaksin Keempat meski Pandemi Covid-19 Sudah Jadi Endemi, Simak Alasannya

Kompas.tv - 22 Juni 2023, 14:15 WIB
idi-sarankan-vaksin-keempat-meski-pandemi-covid-19-sudah-jadi-endemi-simak-alasannya
Seorang petugas kesehatan menyuntikkan vaksin booster Pfizer kepada seorang pria di sebuah pusat vaksinasi Covid-19 di Jakarta, Kamis, 20 Januari 2022. (Sumber: AP Photo/Achmad Ibrahim)
Penulis : Nadia Intan Fajarlie | Editor : Edy A. Putra

 

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dokter Erlina Burhan menyarankan masyarakat untuk tetap mendapatkan vaksin keempat atau booster kedua, meski status pandemi Covid-19 di Indonesia telah resmi berganti menjadi endemi.

 

"Vaksin yang keempat atau booster yang kedua itu memang sudah menjadi program pemerintah, jadi, sebaiknya tetap dilakukan," kata Erlina dalam konferensi pers daring, Kamis (22/6/2023).

Dokter spesialis paru itu menjelaskan, vaksin keempat tetap diperlukan karena tingkat capaiannya masih rendah, sehingga memengaruhi imunitas masyarakat terhadap tingkat infeksi Covid-19. 

Vaksinasi, kata dia, sangat berpengaruh terhadap pembentukan antibodi masyarakat terhadap Covid-19, sehingga dapat memperkecil kemungkinan terulangnya lonjakan kasus. 

Baca Juga: Begini Skema Pertanggungan Pasien Covid-19 oleh BPJS Kesehatan saat Endemi

"Pemerintah juga harus tetap berkomitmen bahwa vaksin yang keempat ini untuk tetap dilaksanakan, sebagaimana rencana sebelumnya," ujar Erlina, dilansir dari Antara.

Ia mengingatkan, meski sudah dapat dikendalikan dengan sangat baik dan kemungkinan mutasi varian-varian baru sangat kecil, virus SARS-CoV-2 masih tetap bisa menular antarindividu.

Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kekebalan tubuh dengan vaksinasi keempat serta meningkatkan kesadaran terhadap pemakaian masker saat beraktivitas di keramaian terutama bagi kelompok yang berisiko tinggi seperti lansia. 

"Memang ini situasi sudah terkendali, tapi, bukan berarti penyakitnya sudah tidak ada, risiko penularan juga ada," terang Erlina.

"Oleh sebab itu, tetap dihimbau kepada masyarakat yang berisiko tinggi seperti yang lansia, orang-orang dengan komorbid, atau (yang memiliki) penyakit terkait imunitas, untuk tetap menjaga dirinya kalau berada di keramaian. Pakai masker," imbuhnya. 

Baca Juga: Ini Penjelasan Menko PMK soal Perawatan Pasien Covid-19 di Masa Endemi Bayar

Kemarin, Rabu (21/6), Presiden Joko Widodo resmi mencabut status pandemi Covid-19 sehingga Indonesia mulai memasuki masa endemi. 

Jokowi mengungkapkan, keputusan tersebut diambil pemerintah dengan mempertimbangkan angka kasus konfirmasi harian Covid-19 yang mendekati nihil.

Presiden Jokowi juga mengatakan hasil survei menunjukkan 99 persen masyarakat Indonesia telah memiliki antibodi Covid-19.


 



Sumber : Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x