Kompas TV lifestyle kesehatan

Apa Itu Rabies? Virus yang Bikin Bocah 5 Tahun di Bali Tewas Usai Digigit Anjing Perliharaannya

Kompas.tv - 17 Juni 2023, 10:35 WIB
apa-itu-rabies-virus-yang-bikin-bocah-5-tahun-di-bali-tewas-usai-digigit-anjing-perliharaannya
Ilustrasi anjing rabies. Apa itu Rabies? (Sumber: freepik.com)
Penulis : Dian Nita | Editor : Gading Persada

Baca Juga: Anjing Rabies Sebabkan 8 Orang Meninggal Dunia, Pemkab Sintang Tetapkan KLB!

Setelah memperbanyak diri pada neuron-neuron sentral, maka virus rabies akan bergerak keseluruh organ dan jaringan tubuh untuk berkembang biak seperti adrenal, ginjal, paru-paru, hati dan selanjutnya akan menyerang jaringan tubuh lainnya.

Gejala Rabies pada Manusia

Setelah masa inkubasi, orang yang tertular virus rabies akan mengalami gejala-gejala yang berkembang secara bertahap dimulai dengan gejala awal yang mirip flu lalu berkembang menjadi gangguan neurologis yang parah.

Berikut gejala rabies pada manusia:

  • Gejala mirip flu
  • Demam otot melemah
  • Kesemutan atau merasa terbakar di area gigitan
  • Sakit atau nyeri kepala
  • Demam
  • Mual dan muntah
  • Merasa gelisah
  • Bingung atau terancam tanpa ada penyebab
  • Hiperaktif
  • Halusinasi
  • Insomnia
  • Gangguan tidur
  • Kesulitan menelan ketika makan atau minum
  • Produksi air liur berlebih.

Meski bisa berakibat fatal, pasien tetap berpeluang sembuh asal segera diobati setelah terpapar virus rabies.


Gejala Rabies Pada Hewan

Sumber penular utama dari penyakit rabies adalah anjing, disamping itu dapat juga ditularkan oleh kucing dan kera.

Baca Juga: 8 Orang Meninggal Akibat Digigit Anjing Rabies, Pemerintah Kabupaten Sintang Tetapkan KLB!

Di luar negeri, disamping ke 3 hewan diatas, dapat juga ditularkan melalui gigitan binatang seperti serigala, kelelawar, skunk, dan racoon.

Gejala dan tanda rabies pada hewan ada dua tipe yaitu, tipe ganas terdiri dari stadium prodromal, eksitasi dan paralise dan tipe jinak.

Berikut gejala rabies pada hewan:

1. Tipe ganas

Stadium prodromal (2 – 3 hari), gejala : malaise, tidak mau makan, agak jinak, demam sub febris, refleks kornea menurun

Stadium eksitasi (3 – 7 hari), gejala: reaktif dengan menyerang, dan menggigit benda bergerak, pica (memakan berbagai benda termasuk tinjanya sendiri), lupa pulang, strabismus, ejakulasi spontan

Stadium paralisis, gejala : ekor jatuh, mandibula jatuh, lidah keluar, saliva (ludah) berhamburan, kaki belakang terseret.

2. Tipe Jinak (dumb)

Umumnya stadium ini muncul setelah stadium paralisis, anjing ini terlihat diam, berpenampilan tenang namun akan ganas kalau didekati.

 

 



Sumber : Kompas TV, kemkes.go.id, Tribun Bali


BERITA LAINNYA



Close Ads x