Kompas TV lifestyle travel

Pemudik Lebaran 2023 Diimbau Waspadai Peretasan Data, Hindari Isi Daya Ponsel di Ruang Publik

Kompas.tv - 13 April 2023, 19:54 WIB
pemudik-lebaran-2023-diimbau-waspadai-peretasan-data-hindari-isi-daya-ponsel-di-ruang-publik
Ilustrasi. Memasuki musim mudik Lebaran 2023, pengamat mengingatkan para pemudik untuk berhati-hati ketika mengisi daya ponsel di tempat publik. (Sumber: Kompas.com )
Penulis : Kiki Luqman | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Memasuki musim mudik Lebaran 2023, pengamat mengingatkan para pemudik untuk berhati-hati ketika mengisi daya ponsel di tempat publik.

Pengamat budaya dan komunikasi digital dari Universitas Indonesia (UI), Firman Kurniawan, menyebut saat ini sedang marak pencurian data melalui pengisian daya.

Dia pun mengimbau masyarakat untuk lebih menjaga ponsel mereka, dengan tidak sembarang menghubungkan ke perangkat yang tidak aman, seperti fasilitas pengisian daya publik.

"Waspadai penggunaan fasilitas umum karena modusnya semakin nyata, pencurian data lewat pengisian daya," ujar Firman, Kamis (13/4/2023), dikutip dari Antara.

"Jadi harus waspada dan berhati-hati. Ketika ponsel teretas data pribadinya, itu mereka (peretas) bisa masuk lebih dalam mulai dari penyalahgunaan identitas, mencari sumbangan, hingga mengeruk rekening kita sampai kering," kata dia.

Firman mengatakan akan sangat berbahaya apabila data di dalam ponsel dibobol oleh pelaku kejahatan siber.

Data tersebut bisa disalahgunakan untuk hal-hal yang merugikan, mulai dari pemalsuan identitas hingga pembobolan rekening.

Dilansir Antara, FBI mengingatkan konsumen untuk tidak menggunakan stasiun pengisian daya umum. Pasalnya, penipu dapat menginfeksi mesin-mesin tersebut dengan malware dan mencuri data.

Baca Juga: BNPB Rilis Situs Peta Mudik Aman, Pemudik Bisa Tahu Potensi Bencana di Jalur Darat

Dalam peringatan yang baru dirilis, pejabat FBI meminta pelanggan untuk menghindari menggunakan porta pengisian USB umum di bandara, pusat perbelanjaan, dan hotel, karena peretas bisa menggunakan kesempatan itu untuk mengakses ponsel atau tablet seseorang.

Praktik yang dikenal sebagai juice jacking itu pertama kali diperkenalkan pada tahun 2011, setelah para peneliti membuat stasiun pengisian untuk menunjukkan potensi peretasan di kios-kios tersebut.

Belum jelas seberapa umum juice jacking terjadi karena sedikitnya laporan taktik pencurian malware tersebut secara publik.

Namun, para ahli telah memperingatkan bahwa akses penuh ke ponsel seseorang melalui juice jacking bisa berarti peretas memiliki akses ke data pribadi, termasuk informasi kartu kredit. Data tersebut bisa dijual kepada pelaku kejahatan lainnya.

Pelanggan dianjurkan untuk membawa kabel USB mereka sendiri dan menyambungkannya ke stop kontak atau ke pengisi daya portabel.

Kabel USB-C dan pengisi daya nirkabel juga diakui sebagai pilihan yang lebih aman.

Jika seseorang harus menggunakan porta pengisian USB umum, para ahli meminta agar mewaspadai tanda-tanda peretasan seperti baterai ponsel cepat habis, ponsel panas atau mengalami overheat, dan pengaturan yang berubah.

Baca Juga: Mudik Lebaran 2023, Ini Peak Hours di Jalan Tol yang Sebaiknya Dihindari Pemudik


 



Sumber : Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x