Kompas TV kuliner cerita rasa

Tetap Meriah Meski Hanya di Rumah, Berikut 5 Kuliner Nusantara Identik Perayaan Hari Kemerdekaan

Kompas.tv - 12 Agustus 2021, 17:46 WIB
tetap-meriah-meski-hanya-di-rumah-berikut-5-kuliner-nusantara-identik-perayaan-hari-kemerdekaan
Ilustrasi nasi tumpeng. (Sumber: SHUTTERSTOCK/ITSKAWAI)
Penulis : Aryo Sumbogo | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Bulan Agustus senantiasa identik dengan perayaan hari ulang tahun (HUT) Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang begitu meriah.

Bahkan, sejak awal bulan, masyarakat Indonesia biasanya mulai memeriahkan suasana dengan memasang pernak-pernik khas perayaan kemerdekaan dan menggelar berbagai kegiatan bersama.

Namun, kondisi pandemi Covid-19 saat ini yang belum usai mengakibatkan sejumlah aktivitas tidak bisa dilakukan demi memutus mata rantai penyebaran virus corona.

Kendati demikian, beberapa tradisi perayaan Hari Kemerdekaan masih tetap bisa dilakukan sendiri atau bersama keluarga di rumah, seperti memasak kuliner khas Nusantara.

Melansir Kompas.com, Kamis (12/8/2021), berikut beberapa kuliner Nusantara yang identik dengan perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia dari berbagai daerah.

Baca Juga: Sedang Populer, Ini 3 Resep Makanan yang Cocok untuk Dijual Offline Maupun Online

1. Brandos

Bandros merupakan kuliner khas Bandung, Jawa Barat (Jabar), yang terbuat dari campuran tepung beras, kelapa parut, dan santan.

Beberapa orang berpendapat bahwa bandros sama dengan kue pancong dari Jakarta, pukis dari Jawa Tengah, ataupun rangi dari Karawang.

Namun, nyatanya semua penganan tersebut berbeda, dan bandros sendiri merupakan kudapan yang terbuat dari tepung beras dengan rasa asin nan nikmat.

Adapun, bandros identik dengan Hari Kemerdekaan karena kue ini akrab dengan istilah “kue rakyat” yang bahan bakunya cenderung terjangkau dan mudah didapatkan.

Ilustrasi brandos. (Sumber: Shutterstock)

2. Klepon

Kue tradisional dari Jawa Tengah ini terbuat dari tepung beras ketan yang di tengahnya diisi dengan gula merah.

Biasanya, klepon identik dengan warna hijau, tapi husus untuk memperingati HUT Kemerdekaan Indonesia, beberapa daerah membuatnya dengan warna merah putih.

Menurut buku Belajar dari Makanan Tradisional Jawa (2017) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), klepon memiliki makna kesederhanaan.

Rasa manis di dalam klepon melambangkan kebaikan hati walaupun tidak terlihat dari luar, sementara baluran kelapa pada klepon menyimpulkan kesabaran untuk mencapai kebahagiaan.

Ilustrasi klepon. (Sumber: Shutterstock)

Baca Juga: Intip Menu Favorit Masyarakat Indonesia saat Sarapan, Makan Siang dan Makan Malam

3. Carabikang

Dibandingkan klepon ataupun bandros, carabikang mungkin memang kurang terkenal sebagai kuliner khas Nusantara yang identik dengan nuansa 17-an.

Namun, kuliner khas Jawa Tengah tersebut memiliki tampilan unik layaknya bunga yang sedang mekar sehingga cocok untuk menambah kemeriahan pesta kemerdekaan.

Untuk menyambut HUT Indonesia, beberapa masyarakat pun membuat kue carabikang dengan warna merah putih seperti halnya penganan sebelumnya, klepon.

Kue yang adonannya terbuat dari tepung beras, santan, dan gula pasir tersebut pun memiliki rasa manis dan pasti disukai banyak orang.

Ilustrasi carabikang. (Sumber: Shutterstock)

4. Nasi kendil

Nasi kendil merupakan pilihan yang pas bagi mereka yang ingin merayakan kemerdekaan dengan kuliner Nusantara yang anti-mainstream.

Kuliner tradisional yang satu ini mempunyai cara unik dalam hal penyajiannya, yakni dengan menghidangkan nasi liwet di dalam periuk atau kendil yang terbuat dari tanah liat.

Sebagai pelengkapnya, terdapat berbagai macam sayuran, seperti oseng jantung pisang dan daun singkong.

Selain itu, beberapa lauk pauk juga sering ditambahkan dalam nasi kendil, seperti oseng cumi hitam, oseng ayam suwir, cakalang balado, dan oseng ikan peda.

Ilustrasi nasi kendil. (Sumber: yopiefranz.com)

5. Nasi tumpeng

Siapa yang tak kenal dengan nasi tumpeng, kuliner Nusantara yang tak pernah absen dalam setiap perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia.

Konon katanya, nasi tumpeng berasal dari tanah Jawa dan Bali ini memang khusus disajikan pada acara-acara penting.

Secara filosofi, nasi tumpeng menyimbolkan sebuah gunung yang merupakan tempat bersemayam para hyang atau arwah leluhur (nenek moyang) dalam tradisi kuno masyarakat Indonesia.

Sedangkan, secara harfiah, nama tumpeng berasal dari sebuah kalimat dalam bahasa Jawa, yakni 'yen metu kudu sing mempeng' yang berarti 'bila keluar, harus dengan sungguh-sungguh'.

Alhasil, secara singkat, arti dari kata tumpeng tersebut dimaknai sebagai rasa syukur setelah mencapai sesuatu, dalam hal ini kemerdekaan Indonesia.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x