Kompas TV kolom catatan jurnalis

Jerman Kalahkan Corona Berkat Beckenbauer?

Kompas.tv - 2 Juli 2020, 15:56 WIB
jerman-kalahkan-corona-berkat-beckenbauer
Pemain Jerman, Matthias Ginter, berselebrasi setelah mencetak gol dalam pertandingan Grup C Kualifikasi Piala Eropa 2020 antara Jerman vs Belarusia di Moenchengladbach pada 16 November 2019. (Sumber: INA FASSBENDER/AFP)
Penulis : Desy Hartini

Penulis: Martian Damanik

KOMPAS.TV - Deutschland über alles atau dalam bahasa Indonesia berarti Jerman di atas segalanya. Ungkapan bagi sebagian orang yang menandakan Jerman sebagai bangsa yang sombong atau pongah.

Bisa pula sebagai pernyataan yang bisa mengingatkan akan Perang Dunia II saat Jerman di bawah kekuasaan Adolf Hitler ingin menguasai benua Eropa dan dunia. Toh, akhirnya Jerman kalah dan menyerah kepada tentara sekutu.

Baca Juga: Rekor Jurgen Klopp, Pelatih Pertama Asal Jerman Raih Gelar Liga Inggris

Ungkapan Deutschland über alles juga didengungkan oleh pendukung tim nasional sepakbola Jerman. Kalau ini, bolehlah.

Di ajang Piala Dunia, Jerman cuma kalah dari Brasil dalam mengoleksi gelar. Bersama Italia, Jerman merupakan negara Eropa yang paling banyak meraih juara piala dunia, sebanyak empat kali.

Nah, untuk urusan Piala Eropa, Jerman adalah rajanya, yakni sebanyak tiga kali, paling banyak dibanding negara Eropa Lainnya. 

Prestasi timnas sepakbola perempuan Jerman pun tak kalah mengkilap, delapan kali jura Eropa, dan dua kali juara dunia.

Keberhasilan sepakbola Jerman tak lepas dari dukungan rakyatnya dan kompetisi Bundesliga. Orang boleh membahas kehebatan Salah di Liga Inggris, gocekan Ronaldo di serie A atau aksi Messi di La liga.

Yang jelas, Liga Jerman atau Bundesliga adalah liga sepakbola yang paling banyak ditonton di dunia. Penulis Thomas Winkler berdasarkan data hingga Juni 2018 menyebut, Bundesliga rata-rata ditonton 44.657 orang, tertinggi di dunia.

Tak heran bila di tengah pandemi virus Covid-19 ini, Jerman ingin membangkitkan semangat rakyatnya lewat sepakbola. Di saat Belanda dan Perancis menghentikan liganya, Jerman justru mengumumkan Bundesliga bergulir kembali.

Padahal, jumlah kasus Corona di Jerman bukan main-main. Tercatat lebih dari 196.000 kasus positif dan kematian 9.061, sementara angka kesembuhan 180.000 (data hingga Rabu, 1 Juli 2020).

Baca Juga: Akibat Wabah Corona, Turnamen Bulutangkis Jerman Terbuka Ikut Dibatalkan

Angka kasus tinggi, tapi angka kesembuhan jauh melampaui angka kematian. Jerman disebut sebagai negara yang paling rendah tingkat kematian akibat corona di dunia. Selain masifnya tes, kedisiplinan rakyat Jerman mengikuti protokol kesehatan adalah kuncinya.

Kedisiplinan inilah yang membuat Kanselir Angela Merkel yakin memberi izin Bundesliga bergulir lagi. Sepakbola jadi simbol kebangkitan dan perlawanan rakyat Jerman.

Disiplin adalah pembeda Jerman dengan negara Eropa lainnya. Karena disiplin-lah, sepakbola Jerman jadi salah satu tersukses di dunia, contohnya saat juara dunia tahun 1974 dan 1990.

Piala Dunia 1974, siapa mengira Der Panzer jadi juara dengan mengalahkan tim Oranye Belanda. Di saat pecinta bola disihir dengan Total Football Belanda yang dimainkan Johan Cruyff, justru Jerman-lah yang juara.

Kuncinya adalah disiplin dan konsisten. Pelatih Helmut Schon memberi penugasan khusus kepada Berti Vogts untuk mengawal Johan Cruyff. Instruksinya sederhana dan gampang dimengerti kemana pun Cruyff bergerak, Vogts selalu menjaganya.

Vogts menjalankan instruksi dengan sangat disiplin, permainan Total Football Belanda pun pincang dan akhirnya kalah.

Piala Dunia 1990, Jerman juga bukan favorit, karena Belanda juara Piala Eropa 1988 dengan trio AC Milan Rijkaard-Gullit-Basten, plus juara bertahan Argentina yang datang bersama Maradona.

Baca Juga: Stadion Glora Sriwijaya Jakabaring Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Saat partai Partai final, pelatih Franz Beckenbauer menugasi kapten Lothar Matthaus menjaga Maradona. Instruksi jelas dan mudah dimengerti, Matthaus harus mengikuti ke mana pun Maradona pergi di lapangan.

Matthaus dengan disiplin menjalankan tugas itu dan membawa Jerman juara.

“Tugas saya mengikuti Maradona kemana pun, bahkan bila dia ke kamar kecil,” kata Matthaus saat diwawancarai The Times of India pada 2018 silam.

Karena faktor disiplin-lah Jerman bisa juara dunia, karena disiplin pula Jerman mampu menekan penyebaran virus Covid-19.

Bisakah kita disiplin menjalankan protokol kesehatan di tengah pandemi virus Covid-19 ini?

#Jerman #PialaEropa #Corona




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x