Kompas TV kolom opini

Serigala

Kompas.tv - 30 Oktober 2023, 00:00 WIB
serigala
St George (Sumber: Pixabay)

Oleh: Trias Kuncahyono

SAMBIL berjalan di dalam gereja, Romo Rosa OSC menjelaskan secara singkat sejarah Gereja St George tempat ia berkarya. Gereja itu berdiri di wilayah yang di zaman kuno disebut Velabrum di lembah Bukit Palatine.

Kami datang ke Gereja St George untuk mendengarkan penjelasan tentang apa yang dibahas dalam sinode. Penjelasan diberikan oleh Ketua KWI Mgr Antonius Subianto Bunjamin OSC (Uskup Bandung) dan Uskup Pangkal Pinang Mgr Sunarko OFM.

Tempat kami bertemu, kaya akan cerita. Kata Uskup Hildebert dari Lavardin (1055-1133), “Roma quanta fuit, ipsa ruina docet“, reruntuhan Roma menunjukkan kehebatan masa lalunya. Misalnya, Pantheon, Mausoleum Hadrian, Kuil Hadrian, Roman Forum, dan Colosseum.

Daerah tempat Gereja St George berada, Velabrum, dulu sekali daerah berawa-rawa. Menurut legenda di situlah ditemukan keranjang berisi bayi kembar yang kemudian bernama Romulus dan Remus

Legenda mengisahkan kedua bayi itu anak Rhea Silvia dan Mars. Tapi sejarawan Romawi kuno, Titus Livy (59/64 SM – 17 M) mencatat Rhea Silvia diperkosa seseorang, lalu mengandung dan melahirkan kedua bayi itu. Maka bayi itu lalu dibuang di semak-semak di tepi Sungai Tiber…seperti kisah Musa yang diletakkan di tepi sungai.

Di tempat itu bayi kembar ditemukan seekor serigala betina atau “lupa” lalu dibesarkan sepasang penggembala: Faustulus dan Acca Larentina. Entah mana yang benar legenda itu.

Yang pasti, sejarah menceritakan, di kawasan itulah kota Roma lama berdiri. Di era Republik kuno, di tempat tersebut banyak dibangun kuil dan rumah warga. Bahkan rumah para bangsawan. Kaisar Agustus lahir di daerah ini dan mendirikan pusat kekaisarannya di kawasan Bukit Palatine ini.

Sedangkan, Gereja St George tempat acara kami, dibangun pada abad ke-5. Tapi sebagian fasad batanya, 16 tiang besarnya berasal dari abad ke-7. Sebagian besar interiornya dibangun pada abad ke-9. Serambi dan fresco dibuat pada abad ke-13. Pendek kata, gereja yang indah dalam kesederhanaannya itu, kaya sejarah.

Kata Romo Rosa, pada tanggal 27 Juli 1993, kelompok mafia meledakkan bom mobil di luar serambi gereja. Serambi gereja, hancur; juga bagian-bagian lainnya rusak.

***

Patung serigala menyusui Romulus dan Remus (Sumber: create.vista.com)

Kisah penemuan Romulus dan Remus oleh seekor serigala, mengingatkan pepatah Latin, yang begitu populer untuk menggambarkan ganasnya manusia (dalam segala hal), yakni “Homo homini lupus est“, manusia serigala bagi manusia lain. Bila demikian, manusia ditempeli sifat rakus seperti binatang; serigala.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x