Kompas TV internasional kompas dunia

Aku Tidak Bisa Bernapas, Mama.. Mama..

Kompas.tv - 30 Mei 2020, 11:10 WIB
aku-tidak-bisa-bernapas-mama-mama
George Floyd dan polisi yang membunuhnya, Derek Chauvin (Sumber: kstp.com via Tribunnews.com)
Penulis : Tito Dirhantoro

Insiden tersebut terjadi pada Kamis malam (28/5/2020) waktu setempat atau di hari ketiga demonstrasi yang terjadi di kota Minneapolis dan St Paul. 

Selain membakar kantor polisi, para demonstran yang mengenakan masker sebagai perlindungan terhadap Covid-19 itu juga menjarah dan membakar toko-toko di koridor Lake Street, Minneapolis. 

Untuk membubarkan massa, polisi menembakkan gas air mata dan peluru karet. Satu orang demonstran dilaporkan tewas terkena luka tembak. Polisi sedang menyelidiki kemungkinan korban ditembak oleh pemilik toko.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dalam cuitannya di Twitter menyebut kematian Floyd menyedihkan dan tragis.

Baca Juga: Polisi Injak Leher George Floyd Hingga Tewas, Warga AS Geram

Walikota Minneapolis, Jacob Frey, mengaku tak mengerti mengapa polisi yang menewaskan Floyd itu masih bisa berkeliaran.

"Mengapa orang yang membunuh George Floyd tidak berada di penjara? Jika kamu melakukannya, atau aku telah melakukannya, kita akan berada di balik jeruji besi sekarang," kata Frey.

Sementara itu, mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, menyayangkan aksi pembunuhan pria kulit hitam di kota Minneapolis, George Floyd, oleh polisi. 

Obama mengaku sedih atas kematian Floyd. Menurutnya, tindakan rasialisme di Amerika tidak mungkin normal.  

"Ini (rasisme) tidak 'normal' terjadi di Amerika di tahun 2020. Jika ingin anak-anak kita tumbuh di negara yang memiliki cita-cita tertinggi, kita harus mampu berbuat lebih baik," ucap Obama.  

Obama tak hanya menanggapi kasus kekerasan polisi terhadap Floyd, tetapi juga menyinggung dua insiden rasial lainnya yang terjadi beberapa waktu lalu. 

Baca Juga: Justin Bieber hingga Demi Lovato Mengecam Tewasnya George Floyd yang Diinjak Polisi

Pertama, seorang pelari berkulit hitam yang ditembak mati oleh dua pria berkulit putih di Georgia. Kedua, seorang pria kulit hitam yang berkonfrontasi dengan wanita berkulit putih di sebuah taman di New York saat sedang melihat burung-burung.

"Wajar kita ketika mengharapkan kehidupan untuk kembali normal saat pandemi (corona) dan krisis ekonomi, yang membuat semua orang di sekitar kita hancur," kata Obama. 

"Kita harus ingat, jutaan orang Amerika masih diperlakukan berbeda karena ras. Ini tragis, menyakitkan, menjengkelkan, apakah itu saat berurusan dengan sistem layanan kesehatan, peradilan pidana, atau sekadar jalan kaki, jogging, atau menonton burung di taman.”




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x