Kompas TV internasional kompas dunia

Gubernur Nairobi Masukkan Miras dalam Paket Bantuan, Alasannya Buat Bunuh Virus Corona

Kompas.tv - 18 April 2020, 19:50 WIB
gubernur-nairobi-masukkan-miras-dalam-paket-bantuan-alasannya-buat-bunuh-virus-corona
Tangkapan gambar Gubernur Nairobi, ibu kota Kenya, MIke Sonko, ketika memberikan keterangan pers Selasa (14/4/2020). (Sumber: Twitter Citizen TV Kenya)
Penulis : Johannes Mangihot

KOMPASTV - Gubernur Nairobi, Ibu Kota Kenya, Mike Sonko mendapat kecaman dari yayasan medis Amref Health Afrika lantaran kebijakan konyolnya, yakni menyisipkan minuman keras (miras) dalam paket bantuan Covid-19 untuk warga.

Dalam sebuah unggahan video, di Twitter, kebijakan itu diambil Mike lantaran sanitizer yang dipakai di tangan sebagai pencegahan virus corona mengandung alkohol. 

Ia berkesimpulan miras yang disisipkan dalam paket bantuan juga dapat berperan sebagai "pembersih tenggorokan".

Baca Juga: Daripada Mabuk-mabukan, Ciu Banyumas akan Dipakai untuk Hand Sanitizer

Dalam video tersebut, Mike mengakui bahwa pihaknya memasukkan beberapa botol kecil cognac merek Hennessy di paket bantuan. 

"Saya pikir dari penelitian yang dilakukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia dan berbagai organisasi, telah diyakini bahwa alkohol memainkan peran utama dalam membunuh virus corona," kata Sonko dalam sebuah video, dilansir CNN Jumat (17/4/2020).

Di sisi lain, WHO menekankan, alkohol sama sekali tidak melindungi seseorang dari virus corona, dan mengimbau publik agar tak mengonsumsinya.

Dalam keterangan yang dirilis, organisasi itu menyatakan alkohol bisa memperlemah tubuh seseorang dan membuat mereka rentan terhadap penyakit, termasuk corona.

Baca Juga: Tak Gunakan Alkohol, Ini Bahan Alami Membuat Hand Sanitizer

Githinji Gitahi, CEO Amref Health Africa, sebuah badan kesehatan non-profit, dalam kicauan di Twitter mengecam ucapan Mike, dan meminta publik membuangnya.

Sementara itu, perusahaan minuman Hennessy juga melontarkan komentar melalui media lokal yang mementahkan pernyataan sang gubernur di media sosial.

"Kami ingin menegaskan bahwa mengonsumsi merek kami atau mungkin alkohol lain tidak akan melindungi Anda dari wabah ini," ulas Hennessy.

Ini bukan kali pertama Mike membuat kontroversi. Akhir 2019, dia ditahan atas tuduhan korupsi, dan dipaksa menyerahkan sejumlah tugasnya kepada pemerintah nasional.
 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x