Kompas TV internasional kompas dunia

Pelatih Militer Rusia Tiba di Niger, Hubungan AS di Afrika Makin Tegang?

Kompas.tv - 15 April 2024, 06:24 WIB
pelatih-militer-rusia-tiba-di-niger-hubungan-as-di-afrika-makin-tegang
Pendukung junta yang berkuasa di Niger, berkumpul dalam protes yang menyerukan perjuangan demi kebebasan negara dan melawan campur tangan asing, di Niamey, Niger, 3 Agustus 2023. Pelatih militer Rusia tiba pekan ini di Niger untuk memperkuat pertahanan udara negara itu ketika negara Afrika Barat ini menjauh dari kerja sama erat dengan Amerika Serikat. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Deni Muliya

DAKAR, KOMPAS.TV - Para pelatih militer asal Rusia tiba di Niger pada pekan lalu. Mereka hendak memperkuat pertahanan udara di negara Afrika Barat itu.

Pasalnya, Niger telah menjauh dari kerja sama erat dengan Amerika Serikat dalam upaya kontraterorisme dan beralih ke Rusia untuk keamanannya.

Televisi negara di Niger pada Kamis pekan lalu (11/4/2024) menyiarkan rekaman pelatih militer Rusia tiba di negaranya dengan pesawat yang dilengkapi persediaan militer.

Mengenakan seragam militer, topi, dan penutup wajah, dua pelatih Rusia difilmkan di depan pesawat mereka pada malam hari.

"Kami di sini untuk melatih tentara Niger menggunakan peralatan militer yang ada di sini," kata salah satu pelatih Rusia dalam siaran tersebut, berbicara dalam bahasa Prancis.

"Kami di sini untuk mengembangkan kerja sama militer antara Rusia dan Niger," imbuhnya, menegaskan.

Siaran tersebut mengatakan, kedatangan pelatih Rusia mengikuti pembicaraan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan para pemimpin militer Niger pada bulan Maret lalu.

Para pemimpin militer Niger mendiversifikasi kemitraan mereka dan mencapai kedaulatan yang lebih besar.

"Kedatangan sistem pertahanan udara Rusia bisa dilihat sebagai bagian dari upaya junta menegakkan kedaulatan, kali ini atas ruang udaranya, dan memaksa AS dan Rusia untuk bekerja sama satu sama lain di Niger. Walaupun kerja sama seperti itu tidak mungkin," kata John Lechner, analis Afrika.

Dia mengatakan, pemerintah Niger mungkin mencoba memaksa pasukan AS untuk mundur tanpa secara eksplisit mendorong mereka keluar.

Sejak 2012, Niger dan tetangga lainnya di wilayah tersebut telah dilanda pemberontakan yang semakin memburuk dilakukan kelompok yang terkait dengan militan al-Qaida dan Negara Islam.

Namun demikian, dewan militer pemerintahan Niger yang dikenal sebagai CNSP belum memerintahkan tentara Amerika Serikat (AS) keluar dari negaranya.

Oleh karenanya, kedatangan pasukan Rusia membuat rumit bagi pasukan AS bersama personel diplomatik dan sipil untuk tetap berada di negara itu.



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x