Kompas TV internasional kompas dunia

Kim Jong-un Uji Coba Rudal Hipersonik yang Bisa Bawa Bom Nuklir, Korsel Anggap Klaim Berlebihan

Kompas.tv - 3 April 2024, 23:32 WIB
kim-jong-un-uji-coba-rudal-hipersonik-yang-bisa-bawa-bom-nuklir-korsel-anggap-klaim-berlebihan
Dalam foto yang disediakan pemerintah Korea Utara ini, Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong-un terlihat berdiri di dekat rudal balistik jarak menengah berbahan bakar padat di pinggiran Pyongyang, Selasa (2/4/2024). (Sumber: Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Desy Afrianti

PYONGYANG, KOMPAS.TV - Pemerintah Korea Utara mengklaim sukses menguji coba rudal hipersonik jarak menengah baru yang berbahan bakar padat pada Selasa (2/4/2024) lalu. Namun, pihak Korea Selatan menuduh klaim tetangganya itu berlebihan.

Dengan peluncuran tersebut, Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong-un menyebut pihaknya telah mampu membuat rudal berbahan bakar padat dan mampu memuat bom nuklir di jarak dekat, menengah, dan jarak jauh.

Menurut laporan KCNA, Kim Jong-un menginspeksi langsung uji coba peluncuran rudal Hwasong-16B tersebut. Kim menyebut rudal ini sebagai aspek deterens penting terhadap musuh-musuhnya, yakni Amerika Serikat (AS), Korea Selatan, dan Jepang.

Baca Juga: Trump Disebut Ingin Diperlakukan seperti Perlakuan Rakyat Korea Utara ke Kim Jong-Un, Minta Dipuja?

Rudal baru Kim Jong-un diklaim diluncurkan secara sukses dan mendarat di perairan antara Semenanjung Korea dan Jepang. Kendaraan luncur hipersonik rudal ini diklaim mencapai puncak ketinggian 101km dan terbang sejauh 1.000km setelah lepas dari roket peluncur.

Meskipun demikian, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengklaim rudal baru Korea Utara itu hanya terbang sejauh 600km. Kendati mengakui kemajuan teknologi persenjataan Korea Utara, Seoul menuduh Kim Jong-un melebih-lebihkan pencapaiannya.

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengaku masih blum tahu apakah hulu ledak rudal hipersonik dan rudal balistik antarbenua Korea Utara mampu melewati kondisi atmosfer.

"Rudal hipersonik adalah sistem persenjataan yang masih dikembangkan negara-negara maju (Amerika Serikat, Chin, Ruisa, dll.) dan memerlukan teknologi yang sangat canggih," demikian keterangan Kepala Staf Korea Selatan dikutip Associated Press, Rabu (3/4).

"Sulit untuk memprediksi kapankah itu (rudal hipersonik Korea Utara) bisa diterjunkan secara operasiona, tetapi itu diperkirakan memakan waktu lama."

Rezim Kim Jong-un diketahui mengembangkan rudal-rudal berbahan bakar padat beberapa tahun belakangan. Rudal jenis ini lebih mudah dipindahkan dan disembunyikan, bisa diluncurkan lebih cepat dibanding rudal berbahan bakar cair.

Korea Utara mengklaim berhasil menguji coba rudal balistik antarbenua berbahan bakar pada pada 2023 lalu. Rudal ini diklaim mampu mencapai daratan AS.

Sejak 2021, Korea Utara pun beberapa kali menguji coba senjata hipersonik yang didesain terbang lima kali lipat kecepatan suara. Jika mampu disempurnakan, sistem persenjataan itu berpotensi membuat sistem pertahanan udara negara rival kewalahan karena kecepatan dan manuverabilitasnya.

Akan tetapi, belum diketahui apakah rudal hipersonik Korea Utara bisa terbang dan bermanuver secara konsisten seperti yang diklaim rezim Kim Jong-un.

Baca Juga: Korea Utara Ogah Berdialog dengan PM Jepang, Bahkan Lontarkan Ancaman



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x