Kompas TV internasional kompas dunia

Rusia Tuduh AS Lindungi Ukraina atas Serangan Teroris di Moskow, Sebut ISIS Jadi Dalih

Kompas.tv - 25 Maret 2024, 12:36 WIB
rusia-tuduh-as-lindungi-ukraina-atas-serangan-teroris-di-moskow-sebut-isis-jadi-dalih
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, dalam konferensi pers tahunan Menter Lur Negeri Rusia Sergey Lavrov di Moscow, Rusia, Kamis, 18 Januari 2024. (Sumber: AP Photo/Alexander Zemlianichenko)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Deni Muliya

WASHINGTON, OMPAS.TV - Rusia menuduh Amerika Serikat (AS) melindungi Ukraina atas serangan teroris di Moskow yang membunuh ratusan orang.

ISIS mengaku menjadi dalang pembantaian yang menewaskan 137 orang pada konser di Balai Kota Crocus, Moskow, Jumat (22/3/2024).

Namun, Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan Ukraina memiliki peranan dalam serangan teror itu.

Baca Juga: UNRWA: Israel Tak Izinkan Konvoi Bantuan Makanan Masuk Gaza Utara

Ia mengatakan para pelaku bersembunyi dan menuju Ukraina setelah melakukan aksinya.

Sedangkan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova menuduh AS melindungi Ukraina, dengan menjadikan ISIS yang mengamuk di Rusia sebagai dalih.

“Insinyur politik Amerika menyudutkan diri mereka sendiri dengan cerita bahwa serangan Balai Kota Crocus dilakukan oleh kelompok teroris ISIS,” ujar Zakharova, dilansir dari TASS, Senin (25/3/2024).

“Oleh karena itu, setiap hari Washington melakukan penyelamatan di wilayahnya di Kiev, dan untuk menutupi dirinya dan rezim Zelenskyy yang mereka ciptakan dengan orang-orangan sawah dan ISIS,” sambungnya.

Zakharova mencatat, sejumlah faktor secara langsung dan tak langsung menunjukan keterlibatan Pemeerintah AS dalam mensponsori terorisme Ukraina.

Baca Juga: Dubes Rusia Mengaku Tak Menerima Peringatan AS atas Serangan Teroris yang Tewaskan 137 Orang

“Miliaran dolar dan jumlah senjata yang belum terjadi sebelumnya, yang diinvestasikan tanpa akuntabilitas dan menggunakan skema korupsi ke dalam rezim Kiev, retorika agresif terhadap Rusia, nasionalisme fanatik, larangan perundingan damai mengenai Ukraina secara paksa,” tutur Zakhariva.

“Serta penolakan untuk mengutuk serangan teror selama bertahun-tahun yang dilakukan rezim Kiev, dan dukungan informasi serta politik yang sangat besar terhadap siapa pun, bahkan tindakan Zelenskyy yang paling keji sekali pun,” sambungnya.

Zakharova juga mencatat bahwa sebelumnya, intervensi AS dalam urusan Timur Tengah telah menyebabkan munculnya penguatan dan pelembagaan sejumlah kelompok radikal dan teroris yang masih aktif di wilayah itu hingga hari ini.



Sumber : TASS


BERITA LAINNYA



Close Ads x