Kompas TV internasional kompas dunia

Dubes Rusia Mengaku Tak Menerima Peringatan AS atas Serangan Teroris yang Tewaskan 137 Orang

Kompas.tv - 25 Maret 2024, 10:19 WIB
dubes-rusia-mengaku-tak-menerima-peringatan-as-atas-serangan-teroris-yang-tewaskan-137-orang
Duta Besar Rusia untuk AS Anatoly Antonov. Ia mengaku tidak ada peringatan terlebih dahulu dari Amerika Serikat perihal serangan teroris di sebuah konser di Rusia yang tewaskan ratusan orang, Jumat (22/3/2024) lalu. (Sumber: AP Photo/Alexander Zemlianichenko)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Gading Persada

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Duta Besar (Dubes) Rusia di Washington mengaku tak menerima peringatan mengenai potensi serangan teroris di Moskow dari Amerika Serikat (AS).

Dubes Rusia untuk AS, Anataloy Antonov mengungkapkan hal tersebut, Minggu (24/3/2024).

Kedubes AS sebelumnya telah mendapatkan laporan bahwa akan adanya serangan teroris di Moskow.

Baca Juga: Ukraina Serang Kapal Perang Rusia, Juga Hancurkan Pusat Komunikasi Armada Laut Hitam di Krimea

Pada bulan lalu, Kedubes AS di Rusia mengungkapkan telah memonitor laporan bahwa ekstremis mempunyai rencana dalam waktu dekat menargetkan pertemuan besar di Moskow.

Kedubes AS pun memperingatkan warga AS untuk menghindari pertemuan besar.

Serangan teroris akhirnya terjadi di Balai Kota Crocus yang tengah mengadakan konser, Jumat (22/3). ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Pada laporan terbaru, korban tewas karena serangan teroris dilaporkan telah bertambah menjadi 137 orang, termasuk tiga anak-anak.

Namun seperti dikutip CNN, Dubes Antonov mengatakan kepada RIA Novosti, pihaknya tak menerima peringatan mengenai potensi serangan teror di Moskow dari AS.

“Kami tak menerima pemberitahuan atau pesan apa pun sebelumnya,” kata Antonov.

“Kami memperhatikan hal ini, tetapi saya tak mendapat kontak baik dari Gedung Putih atau Departemen Luar Negeri atas masalah ini,” tambahnya.

Presiden Rusia Vladimir Putin pada awal pekan ini tak menghiraukan peringatan tersebut.

Ia malah mengatakan kepada Badan Keamanan Rusia (FSB) bahwa peringatan Kedubes AS itu provokatif dan 'pemerasan' langsung.

Antonov pun menegaskan hubungan antara AS dan Rusia untuk memerangi terorisme telah hancur.

Baca Juga: Tiga dari Empat Tersangka Serangan Teror di Rusia Mengaku Bersalah

Ia pun menambahkan kesalahan yang membuat hal itu terjadi tak berada di tangan Moskow.

“Saya selalu mengingatkan Amerika bahwa presiden kami merupakan yang pertama, pada 2001, mengulurkan tangan ke Amerika dan mengungkapkan kesiapannya untuk menolong,” tuturnya.

“Dan ketika sesutau berjalan, itu memang berjalan, dan bukan salah kami jika semua ini akhirnya hancur hari ini,” tambah Putin.


 



Sumber : CNN


BERITA LAINNYA



Close Ads x