Kompas TV internasional kompas dunia

Suasana Ramadan di Skopje Makedonia Utara: Tak Berbeda dengan Hari Biasa Lainnya

Kompas.tv - 23 Maret 2024, 18:05 WIB
suasana-ramadan-di-skopje-makedonia-utara-tak-berbeda-dengan-hari-biasa-lainnya
Chandra Purwandari, WNI yang tinggal di Skopje, Ibu Kota Makedonia Utara. (Sumber: Chandra Purwandari)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Vyara Lestari

SKOPJE, KOMPAS.TV - Sejumlah warga negara Indonesia melakukan ibadah Ramadan di kota-kota Eropa, di mana umat muslim merupakan minoritas di sana.

Salah satunya adalah warga Jakarta yang kini bermukim di Skopje, Ibu Kota Makedonia Utara, Chandra Purwandari.

Chandra tinggal di Skopje dua bulan terakhir, setelah menikah dengan warga Makedonia Utara.

Baca Juga: Korban Tewas Serangan Teroris Gedung Konser Moskow 60 Orang, Kemlu RI: Belum Ada WNI Jadi Korban

Namun ia mengungkapkan suasana Ramadan di negara pecahan Yugoslavia itu berbeda dengan di Indonesia.

Ia mengatakan tak ada perayaan yang menandakan bulan suci Ramadan di negara tersebut.

“Suasananya seperti hari-hari biasa saja, tak ada yang menandakan bahwa saat ini bulan suci Ramadan,” ungkapnya kepada Kompas TV melalui pesan WhatsApp, Selasa (19/3/2024).

Meski begitu, ia mengatakan, di dekat kediamannya ada sebuah masjid, dan pada April mendatang akan ada kegiatan buka bersama dengan pihak Kedutaan Besar RI di sana.

Karena sepinya perayaan Ramadan di Skopje, Chandra mengatakan bahwa ia merindukan suasana puasa dan Lebaran di Indonesia.

“Yang pasti rindu berkumpul bersama keluarga dan buka puasa bersama seperti di Indonesia,” ujarnya.

Chandra yang juga merupakan Youtuber ini menegaskan bahwa dirinya tak bisa pulang ke Indonesia pada Ramadan ini karena baru dua bulan tinggal di Makedonia.

Pada laman Youtube-nya, Chandra from Balkan, Chandra juga mengunggah videonya saat melakukan salat Tarawih pertama di Skopje.

Pada videonya, Chandra mengungkapkan bagaimana muslim di Makedonia Utara memulai puasa pada tanggal 10 Maret, sedangkan di Indonesia pada 11 Maret.

Selain itu, ia juga mengungkapkan perbedaan para muslimah saat melaksanakan salat Tarawih.

“Ternyata yang Tarawih di sini jarang yang memakai mukena, mereka kebanyakan memakai baju muslim,” tuturnya di video tersebut.

Baca Juga: Ramadan di Rusia, Umat Muslim Moskow Pasang Tenda Besar buat Buka Puasa Bersama dan Ajak Non-Muslim

Berdasarkan sensus pada 2021, umat muslim di Makedonia Utara memiliki jumlah di bawah satu pertiga keseluruhan populasi Makedonia.

Meski begitu, Islam menjadi agama nomor dua di negara itu, dengan populasi terbesar berasal dari etnis Albania, yang diikuti Turki, Bosnia, dan Torbes. Agama terbesar di negara tersebut yakni Kristen Ortodoks.


 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x