Jerman dan Prancis Sepakat Garap Proyek Tank Tempur Generasi Terbaru, MGCS

BERLIN, KOMPAS.TV - Jerman dan Prancis mencapai kesepakatan untuk bersama-sama mengembangkan tank tempur generasi berikutnya, MGCS, kata Menteri Pertahanan Jerman, Boris Pistorius, hari Jumat, (22/3/2024).

"Kami mencapai terobosan hari ini dan tanpa berlebihan bisa digambarkan sebagai perkembangan bersejarah," kata Pistorius dalam konferensi pers bersama dengan rekan Prancisnya, Sebastien Lecornu.

Pistorius menekankan tank tempur MGCS Prancis-Jerman tidak akan menjadi versi yang dimodernisasi dari tank Prancis Leclerc atau tank Jerman Leopard 2, tetapi akan menjadi model yang benar-benar baru, dengan kemampuan canggih.

"Kami telah menyetujui pembagian semua tugas untuk proyek besar ini mengenai apa yang akan dilakukan Jerman dan Prancis. Bersama-sama kami telah menetapkan batasan yang jelas, dan tidak akan ada ruang untuk interpretasi atau kesalahpahaman," ujarnya.

Pistorius juga mengatakan produksi tank tempur generasi berikutnya akan dibagi secara setara oleh industri pertahanan negara-negara yang berpartisipasi.

"Kami akan menandatangani nota kesepahaman pada bulan April. Menurut rencana saat ini, saya akan pergi ke Paris pada tanggal 26 April, dan kami akan menandatangani kesepakatan ini," katanya.

MGCS tidak akan menjadi kendaraan tunggal, melainkan dirancang sebagai sistem dari berbagai sistem yang dibangun di sekitar kendaraan tempur berat berawak.

Kendaraan MBT inti ini akan bekerja sama dan terhubung dengan platform eksternal yang menampilkan berbagai set kemampuan.

Baca Juga: Ini Daftar 5 Tank Tempur Terkuat di Dunia

Regu tank itu kemungkinan akan mencakup kendaraan darat berawak dan tak berawak serta pesawat udara tak berawak.

Selain sebagai kendaraan tempur yang sangat bersenjata, MBT ini juga akan berfungsi sebagai "pusat komando" untuk berbagai sistem periferal.

Kendaraan inti MGCS akan dilengkapi dengan sistem propulsi hibrida.

Selain ramah lingkungan selama masa damai, ini mungkin memiliki keunggulan operasional termasuk rantai logistik yang lebih rendah, jangkauan operasional yang lebih besar antara pengisian bahan bakar, tanda akustik dan termal yang lebih rendah, dan kemampuan 'siap tempur dalam kondisi senyap' (memungkinkan kendaraan untuk menjaga senjata utama dan sistem misi terpasang tanpa bantuan dari mesin utama).

MBT ini akan dilengkapi dengan meriam utama kaliber besar dengan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan meriam 120 mm yang digunakan pada Leclerc dan Leopard 2. Nexter mengusulkan ASCALON yang baru dikembangkan (Autoloaded and SCALable Outperforming guN) sebagai meriam utama MBT.

ASCALON 140 mm akan dapat menampung berbagai amunisi dan memungkinkan operator memilih berbagai efek terminal yang diinginkan.

Jangkauan proyektil dan penetrasi akan ditingkatkan untuk mengalahkan pelindung reaktif dan teknologi pertahanan lainnya.

Menurut Nexter, meriam tersebut juga akan dapat menampung amunisi tank cerdas masa depan yang mampu mengincar target pada jarak di luar garis pandang atau BVR (BLOS/NLOS).