Kompas TV internasional kompas dunia

Biden Dukung Desakan Bos Demokrat di Senat Agar Israel Gelar Pemilu, Tel Aviv Heboh

Kompas.tv - 16 Maret 2024, 07:39 WIB
biden-dukung-desakan-bos-demokrat-di-senat-agar-israel-gelar-pemilu-tel-aviv-heboh
Presiden Joe Biden saat bertemu PM Irlandia Leo Varadkar di Gedung Putih, Jumat, (15/3/2024). Biden menyatakan dukungan untuk Pemimpin Mayoritas Senat dari partai Demokrat, Chuck Schumer, yang menyerukan pemilihan umum baru di Israel. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Desy Afrianti

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden AS Joe Biden hari Jumat (15/3/2024) menyatakan dukungan untuk Pemimpin Mayoritas Senat dari partai Demokrat, Chuck Schumer, yang menyerukan pemilihan umum baru di Israel. Ini menegaskan tegangnya hubungan AS dengan sekutu terdekatnya di Timur Tengah karena konflik di Gaza.

Schumer, seorang Demokrat Yahudi dari New York, memicu heboh dan ketegangan di kedua negara pekan ini saat menyatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah "tersesat" dan memperingatkan, "Israel tidak akan bisa bertahan jika menjadi terisolasi", terutama dengan terus bertambahnya jumlah korban Palestina.

“Dia membuat pidato yang bagus,” kata Biden di Ruang Oval saat bertemu dengan perdana menteri Irlandia. “Menurut saya, dia menyatakan kekhawatiran serius yang dirasakan tidak hanya olehnya, tetapi juga oleh banyak rakyat Amerika.”

Dukungan presiden dari partai Demokrat bagi Schumer dapat semakin memicu frustrasi Netanyahu, yang partainya keras mengkritik senator AS tersebut.

“Kita akan mengharapkan Senator Schumer menghormati pemerintah terpilih Israel dan tidak mengganggunya,” kata Likud, partai politik Netanyahu, dalam sebuah pernyataan. “Ini selalu berlaku, dan bahkan lebih penting lagi dalam situasi perang.”

Komentar Biden mencerminkan perubahan pandangannya terhadap perang tersebut, yang dimulai ketika Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang Israel. Sejak itu, serangan balasan Tel Aviv telah membunuh lebih dari 30.000 warga Palestina di Gaza.

Setelah pidato Kenegaraan bulan ini, Biden mengatakan dia perlu melakukan "percakapan mendalam" dengan Netanyahu. Dia juga menuduh Netanyahu "lebih merugikan Israel daripada membantu Israel" dengan kepemimpinannya dalam perang.

Baca Juga: Pemimpin Demokrat di Senat AS Chuck Schumer Desak Pemilu Baru di Israel, Anggap Netanyahu Tersesat

Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer, DN.Y., berbicara kepada wartawan di Capitol di Washington, 12 Maret 2024. Schumer menyerukan Israel untuk mengadakan pemilu baru, yakin Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah tersesat. (Sumber: AP Photo)

Tantangan terbaru terhadap hubungan AS-Israel adalah rencana Israel untuk mengejar Hamas ke Rafah, sebuah kota di selatan Gaza tempat warga Palestina yang terusir berkumpul untuk menghindari pertempuran di utara.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, yang berbicara dari Wina, mengatakan "kita harus melihat rencana yang jelas dan dapat dilaksanakan" untuk melindungi warga sipil dari serbuan Israel.

“Namun, kita belum melihat rencana tersebut,” kata Blinken, sembari beralasan, percakapan sulit antara sekutu tidak berarti aliansi itu retak, "Itu sebenarnya merupakan kekuatan hubungan, untuk dapat berbicara dengan jelas, jujur, dan langsung," katanya.



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x