Kompas TV internasional kompas dunia

Joe Biden Ucapkan Selamat Puasa Ramadan 2024, Beri Pernyataan terkait Gencatan Senjata di Gaza

Kompas.tv - 11 Maret 2024, 11:31 WIB
joe-biden-ucapkan-selamat-puasa-ramadan-2024-beri-pernyataan-terkait-gencatan-senjata-di-gaza
Presiden AS Joe Biden saat berpidato hari Selasa, (6/2/2024). Joe Biden ucapkan selamat puasa Ramadan (Sumber: AP Photo)
Penulis : Dian Nita | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden mengunggah ucapan selamat puasa Ramadan 2024 untuk seluruh umat Islam di dunia sekaligus menyinggung terkait konflik Israel dan Palestina.

Ucapan tersebut diunggah melalui Instagram resminya @potus, pada Senin (11/3/2024) waktu Indonesia.

"Malam ini – saat bulan sabit baru menandai awal bulan suci Ramadhan Islam – Jill (istri Joe Biden-red) dan saya menyampaikan harapan dan doa terbaik kami kepada Muslim di seluruh negeri dan di seluruh dunia," tulis orang nomor satu di AS itu.

Pada pernyataan yang diunggahnya, Biden juga menyinggung terkait konflik yang terjadi antara Israel dan Gaza yang menyebabkan 30 ribu warga Pelestina terbunuh.

Baca Juga: Detik-Detik Suara Mikrofon Joe Biden Bocor hingga Diingatkan Ajudan, Singgung Benjamin Netanyahu

"Bulan suci adalah waktu untuk refleksi dan pembaharuan. Tahun ini, hal itu terjadi pada saat yang sangat menyakitkan. Perang di Gaza telah menimbulkan penderitaan yang sangat besar bagi rakyat Palestina. Lebih dari 30.000 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil, termasuk ribuan anak-anak. Beberapa dari mereka adalah anggota keluarga Muslim Amerika, yang saat ini sangat berduka atas kehilangan orang yang mereka cintai," tulis Biden.

"Hampir dua juta warga Palestina terpaksa mengungsi akibat perang; banyak di antara mereka yang sangat membutuhkan makanan, air, obat-obatan, dan tempat berlindung. Ketika umat Islam berkumpul di seluruh dunia dalam beberapa hari dan minggu mendatang untuk berbuka puasa, penderitaan rakyat Palestina akan menjadi perhatian utama banyak orang. Itu adalah hal yang ada di depan pikiran saya," ujarnya.

Biden mengklaim Amerika saat ini "akan terus memimpin upaya internasional untuk memberikan lebih banyak bantuan kemanusiaan ke Gaza melalui darat, udara, dan laut".

"Awal pekan ini, saya mengarahkan militer kita untuk memimpin misi darurat untuk mendirikan dermaga sementara di pantai Gaza yang dapat menerima kiriman bantuan dalam jumlah besar. Kami melakukan pengiriman bantuan melalui udara, berkoordinasi dengan mitra internasional kami, termasuk Yordania," ucapnya.

Ia juga mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Israel untuk memperluas pengiriman bantuan melalui darat, dengan menekankan bahwa Israel akan memfasilitasi lebih banyak rute dan membuka lebih banyak penyeberangan untuk memberikan lebih banyak bantuan.

Selain itu, Biden mengatakan akan terus mengusahakan gencatan senjata selama 6 pekan di Gaza.

Baca Juga: Brigade Al-Qassam Ungkap Identitas 4 Sandera Israel yang Tewas dalam Serangan Udara Gaza

"Meskipun kita mendapatkan lebih banyak bantuan untuk menyelamatkan jiwa di Gaza, Amerika Serikat akan terus bekerja tanpa henti untuk segera mewujudkan gencatan senjata yang segera dan berkelanjutan setidaknya selama enam minggu sebagai bagian dari kesepakatan pembebasan sandera."

"Dan kita akan terus membangun masa depan yang stabil, aman, dan damai dalam jangka panjang. Hal ini mencakup solusi dua negara untuk memastikan warga Palestina dan Israel berbagi kebebasan, martabat, keamanan, dan kemakmuran yang setara. Itulah satu-satunya jalan menuju perdamaian abadi."

Biden mencatat bahwa di AS mereka telah melihat “kebangkitan kembali” kebencian dan kekerasan terhadap Muslim Amerika.

"Islamofobia sama sekali tidak mendapat tempat di Amerika Serikat, negara yang didirikan atas dasar kebebasan beribadah dan dibangun atas kontribusi para imigran, termasuk imigran Muslim," kata Biden.

"Pemerintahan saya sedang mengembangkan Strategi Nasional untuk Melawan Islamofobia dan Bentuk Bias dan Diskriminasi Terkait yang pertama kalinya, untuk menghilangkan kebencian terhadap komunitas Muslim, Sikh, Asia Selatan, dan Arab Amerika, di mana pun hal itu terjadi. Tidak seorang pun boleh takut menjadi sasaran di sekolah, di tempat kerja, di jalan, atau di komunitas karena latar belakang atau keyakinannya."

"Kepada umat Islam di seluruh negara kami, ketahuilah bahwa Anda adalah anggota keluarga Amerika yang sangat kami hargai. Kepada mereka yang berduka selama masa perang ini, saya mendengarkan Anda, saya melihat Anda, dan saya berdoa agar Anda menemukan penghiburan dalam iman, keluarga, dan komunitas Anda. Dan kepada semua yang menandai awal Ramadhan malam ini, semoga bulan ini aman, sehat, dan penuh berkah. Bulan Ramadhan," tuturnya.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x