Kompas TV internasional kompas dunia

Biden Makin Frustasi Hadapi Netanyahu, Bakal Paksa Bertemu Agar Lebih Banyak Bantuan Masuk Gaza

Kompas.tv - 9 Maret 2024, 13:25 WIB
biden-makin-frustasi-hadapi-netanyahu-bakal-paksa-bertemu-agar-lebih-banyak-bantuan-masuk-gaza
Presiden AS Joe Biden saat berpidato hari Selasa, (6/2/2024). (Sumber: AP Photo)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dilaporkan semakin frustasi menghadapi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Biden mengungkapkan akan memaksa Netanyahu bertemu setelah Israel terus menolak memberikan lebih banyak bantuan masuk Gaza.

Hal itu diucapkan Biden saat ia berbicara dengan Senator Michael Bennet dari Demokrat, Kamis (7/3/2024).

Baca Juga: Unggul di Pilpres 2024, Prabowo Dapat Ucapan Selamat dari Presiden Prancis Emmanuel Macron

Ia mengatakan kepada Bennet bahwa ia akan menegaskan kepada Netanyahu untuk datang dalam “Pertemuan Jesus”.

Perkataan itu tertangkap kamera ketika Biden akan keluar dari Gedung Capitol setelah menyampaikan pidato kenegaraan tahunan.

“Saya katakannya, Bibi, dan juga jangan diulangi, saya katakan ‘Anda dan saya harus bertemu di pertemuan Jesus’,” katanya dikutip dari Anadolu Agency, setelah Bennet menekannya untuk melanjutkan menekan Israel untuk pengiriman bantuan.

Saat ditanya, Jumat (8/3/2024), mengenai perkataannya itu, Biden mengatakan tidak menyampaikannya selama pidato resmi.

Perkataan ini menjadi indikasi yang jelas meningkatnya rasa frustasi Biden dengan Netanyahu, mengingat kelaparan terus membunuhi warga Palestina di Gaza.

AS sendiri terus memulai menjatuhkan bantuan kemanusiaan dari udara ke Gaza sebagai respons dari kehancuran parah di wilayah tersebut.

Biden juga menegaskan bahwa AS akan membangun dermaga sementara di garis pantai Gaza untuk memfasilitasi lebih banyak pengiriman. Pada pidato tahunannya, Biden juga menyinggung rasa frustasinya terhadap Netanyahu.

Ia mengatakan Israel tidak dapat menggunakan pengiriman bantuan kemanusiaan sebagai alat tawar menawar dalam negosiasi untuk mengamankan gencatan senjata di Gaza.

“Kepada para pemainmpin Israel, saya mengatakan ini, bantuan kemanusiaan tidak bisa menjadi pertimbangan sekunder atau alat tawar-menawar,” ujarnya.

Baca Juga: Kanada Akhinya Kembali Mendanai UNRWA, Hal Ini Jadi Alasannya

“Melindungi dan menyelamatkan nyawa tak berdosa harus menjadi prioritas,” ujarnya.

Israel telah melancarkan serangan balasan terhadap Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober lalu.

Serangan Israel telah menewaskan lebih dari 30.800 warga sipil Palestina, dan melukai hampir 73.000 orang di Gaza, di tengah kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.



Sumber : Anadolu Agency


BERITA LAINNYA



Close Ads x