Kompas TV internasional kompas dunia

Shehbaz Sharif Jadi Perdana Menteri Baru Pakistan, Koalisi Imran Khan Tuduh Pemalsuan

Kompas.tv - 4 Maret 2024, 05:51 WIB
shehbaz-sharif-jadi-perdana-menteri-baru-pakistan-koalisi-imran-khan-tuduh-pemalsuan
Mantan Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif berbicara saat konferensi pers mengenai pemilihan parlemen, di Lahore, Pakistan, Selasa, 13 Februari 2024. Anggota parlemen di Majelis Nasional Pakistan memilih Minggu, 3 Maret, Shehbaz Sharif sebagai perdana menteri baru negara itu untuk kedua kalinya. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Deni Muliya

Sharif kemudian menyampaikan permohonan rekonsiliasi kepada oposisi, "Saya menawarkan rekonsiliasi kepada Anda. Mari kita duduk bersama untuk bekerja demi kemajuan Pakistan."

Namun, dia disambut dengan lebih banyak protes dan teriakan.

Shehbaz Sharif juga berbicara tentang niat untuk memperbaiki hubungan dengan Amerika Serikat.

Hubungan antara kedua negara tersebut tegang setelah Khan menuduh AS, Sharif, dan militer Pakistan bersekongkol untuk mencegahnya menjabat, setelah dia dipecat.

Sharif juga mengatakan tantangan terbesarnya adalah situasi ekonomi karena Pakistan bergantung pada pinjaman asing untuk menjalankan ekonomi.

Pemerintahnya menghadapi beberapa masalah, termasuk bagaimana merespons lonjakan serangan kelompok garis keras, meningkatkan hubungan dengan tetangga, Afghanistan yang dikuasai Taliban, memperbaiki infrastruktur yang hancur, dan mengatasi pemadaman listrik sepanjang tahun.

Baca Juga: Pemilu Pakistan: Mengejutkan, Partai Eks PM Imran Khan Dapat Kursi Terbanyak di Parlemen

Peta Pakistan. Anggota parlemen di Majelis Nasional Pakistan hari Minggu (3/3/2024) memilih Shehbaz Sharif sebagai perdana menteri baru negara itu untuk kedua kalinya sementara sekutu mantan perdana menteri yang dipenjara, Imran Khan di parlemen berteriak protes, menuduh ada pemalsuan dalam pemilihan bulan lalu. (Sumber: AP Photo)

Selain itu harus juga menjaga stabilitas politik karena partai Khan bersumpah untuk terus melakukan protes terhadap dugaan pemalsuan suara.

Setelah kalah dari Sharif, Ayub menyampaikan pidato di parlemen, memuji "pemimpin saya" Khan atas "keberaniannya" menghadapi kasus-kasus yang dihadapinya.

Dia mengecam penangkapan "ribuan pendukung Khan" tahun lalu setelah mereka turun ke jalan menyusul pemecatannya.

Ayub mengulangi tuduhan pemalsuan suara dan menuntut penyelidikan terhadap pemilihan bulan lalu.

Dia mengatakan suara PTI dimanipulasi dan "suara dicuri" untuk mencegah partai Khan membentuk pemerintahan.

Minggu lalu, Khan menulis surat kepada Dana Moneter Internasional, mendesaknya untuk mengaitkan pembicaraan apa pun dengan Islamabad dengan audit pemilu Februari.

Langkah Khan, yang dikritik oleh Sharif dalam pidatonya, datang beberapa hari sebelum IMF melepaskan pembayaran penting pinjaman talangan ke Pakistan.

Pakistan telah mengandalkan talangan untuk menjaga cadangan devisa dan menghindari kebangkrutan, dengan IMF dan sekutu kaya seperti China dan Arab Saudi membiayai negara itu dengan miliaran dolar.

Selama masa jabatannya sebagai perdana menteri sebelumnya, Sharif harus berjuang selama berbulan-bulan untuk mendapatkan talangan $3 miliar dari IMF.

Perdana menteri baru mengatakan dia akan mencari talangan baru dari IMF setelah akhir Maret ketika talangan saat ini berakhir. Dia akan dilantik pada hari Senin.

Presiden China, Xi Jinping, menjadi salah satu yang pertama mengucapkan selamat kepada Sharif atas pemilihannya sebagai perdana menteri Pakistan, lapor agensi berita resmi Xinhua pada hari Minggu.



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x