Kompas TV internasional kompas dunia

Usai Bantai 112 Orang yang Tunggu Makanan, Israel Bom Konvoi Bantuan Kemanusiaan

Kompas.tv - 3 Maret 2024, 23:05 WIB
usai-bantai-112-orang-yang-tunggu-makanan-israel-bom-konvoi-bantuan-kemanusiaan
Warga Palestina berjalan di tengah puing-puing bangunan yang hancur akibat bombardir Israel di kamp pengungsi Jabaliya di Jalur Gaza, Kamis, 29 Februari 2024. (Sumber: AP Photo/Mahmoud Essa)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Vyara Lestari

GAZA, KOMPAS.TV - Pasukan Israel dilaporkan mengebom konvoi bantuan kemanusiaan di Deir Al-Balah, tengah Jalur Gaza, Minggu (3/3/2024). Serangan Israel ini dilaporkan membunuh setidaknya sembilan orang.

Serangan ini diluncurkan hanya empat hari usai Israel membantai kerumunan masyarakat Palestina yang menunggu truk bantuan makanan di Kota Gaza, Kamis (28/2). Sebanyak 112 orang terbunuh dalam serangan Israel tersebut.

Seorang saksi mata menyebut Israel menyerang konvoi di Deir Al-Balah menggunakan rudal. Besarnya impak ledakan pun membuat serpihan peluru dan potongan tubuh korban menyebar.

Baca Juga: Otoritas Palestina Merasa Berhak Pimpin Gaza Usai Perang, Berharap Gencatan Senjata saat Ramadan

"Truk ini membawa bantuan kemanusiaan dengan relawan sipil di atasnya. Mereka membawa bahan makanan untuk penduduk Gaza yang kehilangan tempat tinggal. Deir Al-Balah disinyalir sebagai salah satu zona aman," kata saksi mata tersebut kepada Al Jazeera.

"Netanyahu melangsungkan sebuah genosida dan perang kelaparan. Namun, kami tetap bertahan. Dia tidak bisa membuat rakyat Gaza berlutut. Saya ulangi, kami tidak akan tunduk ke Israel," lanjutnya.


Seorang saksi mata lain menegaskan, tidak ada tempat aman di Jalur Gaza akibat serangan Israel yang tanpa pandang bulu.

"Rumah sakit, sekolah, bahkan tenda-tenda (pengungsi) diserang, bahkan jurnalis tidak diampuni, dan sekarang segelintir bantuan kemanusiaan pun diserang. Apa yang tersisa untuk kami? Ini adalah sebuah dosa," katanya.

Sejak 7 Oktober 2023 lalu, serangan Israel telah membunuh lebih dari 30.228 orang. Lebih dari 71.37 orang pun terluka dan lebih dari 8.000 dinyatakan hilang, kemungkinan tertimbun reruntuhan.

Kementerian Kesehatan Palestina di Tepi Barat pun menyerukan agar gencatan senjata segera diberlakukan di Gaza. Plt. Menteri Kesehatan Palestina Mai Al-Kaila menegaskan, gencatan senjata lebih penting dibanding pengiriman bantuan kemanusiaan yang dihujani tembakan Israel.

"Orang-orang lari dari satu tempat ke tempat lain demi menyelamatkan hidup. Semua orang di seluruh dunia harus berkumpul mendesak gencatan senjata," kata Al-Kaila.

"Seruan kedua adalah, berhenti memberi senjata ke Israel. Ketiga, buat Israel mempertanggungjawabkan perbuatannya sesuai hukum internasional," lanjutnya.

Baca Juga: Tuntut Pengusutan, Uni Eropa Pastikan Warga Gaza yang Tewas Saat Konvoi Bantuan usai Ditembak Israel

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x