Kompas TV internasional kompas dunia

PBB: Israel Perlakukan Perempuan Palestina Tidak Manusiawi, Dipaksa Lepas Hijab, Dipukuli, Dibunuh

Kompas.tv - 29 Februari 2024, 13:39 WIB
pbb-israel-perlakukan-perempuan-palestina-tidak-manusiawi-dipaksa-lepas-hijab-dipukuli-dibunuh
Pelapor khusus PBB Reem Alsalem, hari Rabu, (28/2/2024) menyuarakan kecaman keras mengenai perlakuan tidak manusiawi dan merendahkan Israel yang diterima oleh perempuan dan gadis Palestina, dipaksa lepaskan hijab, diperiks tentara laki-laki, dipukuli, dan dibunuh tanpa proses hukum. (Sumber: Anadolu)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Iman Firdaus

JENEWA, KOMPAS.TV - Pelapor khusus PBB Reem Alsalem, hari Rabu, (28/2/2024) menyuarakan kecaman keras mengenai perlakuan tidak manusiawi dan merendahkan dari pasukan Israel yang diterima oleh perempuan dan gadis Palestina. Mereka, dipaksa lepaskan hijab, diperiksa tentara laki-laki, dipukuli, dan dibunuh tanpa proses hukum.

Dalam wawancara dengan media Anadolu, Reem Alsalem menggambarkan situasi di Gaza sebagai "neraka." Ia mengingat laporan minggu lalu yang membahas penderitaan perempuan dan anak-anak Palestina serta warga sipil.

"Pidato kebencian terhadap mereka oleh pejabat Israel dan warga Israel lainnya menghina martabat dan menciptakan kebencian untuk membenarkan pembunuhan mereka," tambah Alsalem.

Alsalem melaporkan adanya informasi kredibel tentang perempuan Palestina dieksekusi tanpa proses hukum bersama anak-anak dan anggota keluarga lainnya. Selain itu, terdapat laporan tentang penahanan sewenang-wenang, hilangnya jejak, dan pemindahan perempuan Palestina ke tempat penahanan di Tepi Barat atau Israel. Termasuk di antaranya dokter, perawat, pembela hak asasi manusia, dan kemungkinan pemindahan paksa anak-anak ke Israel.

Diketahui satu kejadian di mana seorang bayi dipindahkan ke Israel. "Sejumlah anak (tidak diketahui jumlah pastinya) tampaknya juga menghilang karena perempuan dan pria diminta untuk meninggalkan mereka oleh pasukan pendudukan Israel. Ini kami sampaikan pada Januari 2024. Kami mengetahui adanya seorang bayi yang telah dipindahkan ke Israel, yang, seperti yang Anda ketahui, merupakan kejahatan perang dan mungkin juga dapat dianggap sebagai tindakan genosida di bawah Konvensi Genosida," kata Alsalem.

Alsalem menyebutkan dari 3.000 warga Palestina yang ditahan di Gaza antara 7 Oktober dan 31 Desember 2023, sekitar 200 di antaranya diperkirakan perempuan dan gadis, sementara di Tepi Barat, dari 3.700 warga Palestina yang ditahan, terdapat 147 perempuan dan 245 anak-anak.

"Kami sangat prihatin terhadap perlakuan tidak manusiawi dan merendahkan yang diterima perempuan dan gadis Palestina ini, baik itu pukulan, pemerasan, penolakan bantuan medis, penolakan pembalut, penolakan untuk bertemu pengacara, atau keluarga tidak mendapatkan cukup makanan dan pakaian," tambahnya.

Baca Juga: 30.000 Tentara Israel Jalani Perawatan Mental sejak Serangan ke Gaza, 200 Orang Disebut Sakit Jiwa

Anak perempuan Gaza korban serangan Israel, Kamis, (2/11/2023). Alsalem menyebutkan dari 3.000 warga Palestina yang ditahan di Gaza antara 7 Oktober dan 31 Desember 2023, sekitar 200 di antaranya diperkirakan perempuan dan gadis, sementara di Tepi Barat, dari 3.700 warga Palestina yang ditahan, terdapat 147 perempuan dan 245 anak-anak. (Sumber: AP Photo)

"Juga termasuk serangan seksual dan pemerkosaan, ancaman pemerkosaan, dan setidaknya dua kasus pemerkosaan. Kami sangat terkejut oleh laporan yang kami terima, yang tampaknya kredibel, bahwa perempuan telah telanjang bulat, terutama selama interogasi, difoto dalam situasi yang sangat merendahkan."



Sumber : Anadolu


BERITA LAINNYA



Close Ads x