Kompas TV internasional kompas dunia

Biden: Israel Siap Jeda Pertempuran di Gaza saat Ramadan jika Ada Pembebasan Tawanan, Ini Kata Hamas

Kompas.tv - 27 Februari 2024, 18:41 WIB
biden-israel-siap-jeda-pertempuran-di-gaza-saat-ramadan-jika-ada-pembebasan-tawanan-ini-kata-hamas
Presiden Joe Biden berbicara dengan Seth Meyers saat rekaman Late Night with Seth Meyers, Senin, 26 Februari 2024, di New York. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

YERUSALEM, KOMPAS.TV - Israel bersedia menghentikan perangnya melawan Hamas di Gaza selama bulan puasa kaum muslim Ramadan yang akan datang jika ada kesepakatan untuk membebaskan sejumlah tawanan yang ditahan oleh kelompok militan Palestina itu. Hal ini diungkapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dalam keterangan yang dirilis pada Selasa (27/2/2024).

Belum ada reaksi langsung dari pihak Israel terhadap komentar Biden mengenai kerangka kesepakatan yang sedang berkembang, yang dimediasi oleh Amerika Serikat(AS), Mesir, dan Qatar.

Dalam kesepakatan tersebut, Hamas akan membebaskan sebagian dari puluhan tawanan sebagai imbalan untuk pembebasan tahanan Palestina dan jeda pertempuran selama enam minggu.

Selama jeda sementara itu, negosiasi akan terus berlangsung mengenai pembebasan tawanan yang tersisa dan tahanan Palestina tambahan yang ditahan oleh Israel.

Namun, Ahmad Abdel-Hadi, seorang pejabat Hamas, menyebut kelompoknya tidak akan melonggarkan tuntutan. Ia menunjukkan bahwa optimisme mengenai kesepakatan masih terlalu dini.

“Perlawanan (Hamas) tidak tertarik untuk mundur dari salah satu tuntutannya, dan apa yang diusulkan tidak memenuhi apa yang telah diminta,” kata dia kepada saluran TV Pan-Arab Al Mayadeen.

Hamas sebelumnya menuntut agar Israel mengakhiri perang sebagai bagian dari kesepakatan apa pun, yang Netanyahu sebut sebagai "halusinasi".

Awal Ramadan, yang jatuh sekitar tanggal 10 Maret, dianggap sebagai batas waktu tidak resmi untuk kesepakatan gencatan senjata. Pada Senin, Biden mengatakan ia berharap kesepakatan gencatan senjata dapat berlaku mulai minggu depan.

“Ramadan akan segera tiba dan telah ada kesepakatan oleh pihak Israel bahwa mereka tidak akan terlibat dalam aktivitas selama Ramadan juga, untuk memberi kita waktu mengeluarkan semua tawanan,” kata Biden dalam penampilannya di Late Night with Seth Meyers di NBC.

Baca Juga: Joe Biden Berharap Gencatan Senjata di Gaza Dimulai Senin Depan

Warga Palestina menguburkan Abdul Rahman Muamm yang berusia empat tahun, yang tewas dalam pemboman Israel di Jalur Gaza, saat pemakamannya di Khan Younis, Senin, 26 Februari 2024. (Sumber: AP Photo)

Namun, pada saat yang sama, Biden tidak meminta berakhirnya perang yang dipicu oleh serangan mematikan Hamas di selatan Israel pada 7 Oktober, ketika Hamas dituding membunuh 1.200 warga Israel, sebagian besar warga sipil, dan menyandera sekitar 250 orang, menurut otoritas Israel.

Biden, yang telah menunjukkan dukungan kuatnya untuk Israel sepanjang perang ini, meninggalkan pintu terbuka untuk kemungkinan invasi darat Israel di Rafah, kota di selatan Gaza, di perbatasan dengan Mesir, tempat lebih dari setengah dari 2,3 juta penduduk kawasan tersebut melarikan diri karena perintah evakuasi Israel.

Prospek invasi Rafah menimbulkan kekhawatiran global atas nasib warga sipil Gaza yang terjebak di sana. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan operasi darat di Rafah adalah komponen yang tidak terhindarkan dari strategi Israel untuk menghancurkan Hamas.

Minggu ini, pihak militer mengajukan rencana operasional untuk persetujuan Kabinet, bersama dengan rencana evakuasi bagi warga sipil di sana. Biden mengatakan ia percaya Israel telah memperlambat penyerbuan atas Rafah.

“Mereka harus melakukannya dan mereka telah berkomitmen kepada saya bahwa mereka akan memastikan ada kemampuan untuk mengungsikan sebagian besar warga Rafah sebelum mereka pergi dan menghancurkan sisa-sisa Hamas,” katanya. “Tapi ini adalah proses.”

Serangan udara, laut, dan darat Israel yang menghancurkan di Gaza telah menewaskan lebih dari 29.700 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza.

Negosiasi masih berlangsung pada hari Selasa di Qatar untuk merumuskan detail kesepakatan tersebut. Pejabat senior dari Mesir mengatakan bahwa draf kesepakatan gencatan senjata mencakup pembebasan hingga 40 tawanan perempuan dan lansia sebagai imbalan untuk hingga 300 tahanan Palestina, sebagian besar perempuan, anak-anak, dan orang tua.

Pejabat tersebut, berbicara dengan syarat anonim untuk membahas negosiasi, mengatakan bahwa jeda enam minggu dalam pertempuran yang diusulkan, akan mencakup izin bagi ratusan truk untuk membawa bantuan yang sangat dibutuhkan setiap hari ke Gaza, termasuk ke wilayah yang sangat terpukul di bagian utara.


 

 




Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x