Kompas TV internasional kompas dunia

Israel Tetap akan Serang Hezbollah di Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata dengan Hamas di Gaza

Kompas.tv - 26 Februari 2024, 09:00 WIB
israel-tetap-akan-serang-hezbollah-di-lebanon-meski-ada-gencatan-senjata-dengan-hamas-di-gaza
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, Minggu (25/2/2024), berjanji akan meningkatkan serangan terhadap kelompok militan Hizbullah di Lebanon, bahkan jika gencatan senjata dicapai dengan Hamas di Jalur Gaza. (Sumber: Times of Israel)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Gading Persada

TEL AVIV, ISRAEL, KOMPAS.TV - Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant,  Minggu (25/2/2024), berjanji akan meningkatkan serangan terhadap kelompok militan Hizbullah di Lebanon, bahkan jika gencatan senjata dicapai dengan Hamas di Jalur Gaza.

Padahal Hizbullah, yang terlibat dalam saling tembak dan serang rudal sepanjang perang di Gaza, menyatakan mereka akan menghentikan serangan harian terhadap Israel jika gencatan senjata dicapai di Gaza.

Namun, Yoav Gallant menegaskan siapa pun yang berpikir gencatan senjata sementara untuk Gaza juga akan berlaku untuk front utara adalah sebuah kekeliruan.

"Kami akan terus menembak, dan kami akan melakukannya secara independen dari selatan, sampai kami mencapai tujuan kami," kata Gallant.

Tujuannya sederhana, ungkap Gallant, yakni mendorong Hizbullah menjauh dari perbatasan Israel, baik melalui kesepakatan diplomatik atau dengan kekuatan militer.

Adapun Hizbullah mulai menyerang Israel hampir segera setelah Hamas memicu pertempuran di Gaza dengan serangan mematikan di sepanjang perbatasan selatan Israel dari Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023.

Puluhan ribu warga sipil di kedua sisi perbatasan Israel-Lebanon telah mengungsi akibat siklus serangan roket dan misil Hizbullah serta serangan udara dan tembakan artileri Israel.

Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, dalam pidato awal bulan ini menyatakan kelompoknya akan patuh pada gencatan senjata di selatan Lebanon jika gencatan senjata dicapai di Gaza.

Tetapi ia menegaskan akan melanjutkan dan meningkatkan serangan jika Israel terus menyerang di Lebanon setelah kesepakatan dengan Hamas.

Pejabat keamanan Lebanon pada Minggu (25/2) jugamelaporkan lima anggota Hizbullah tewas dalam dua serangan udara Israel terpisah pada truk di wilayah perbatasan antara Lebanon dan Suriah.

Hizbullah mengonfirmasi tiga anggotanya tewas, tetapi tidak merinci lokasinya.

Baca Juga: Kematian di Gaza Hampir 30.000 Warga Sipil Akibat Serangan Israel

Bom fosfor putih Israel meledak di atas rumah di Al Bustan di selatan Lebanon, 15 Oktober 2023. Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant berjanji akan meningkatkan serangan terhadap kelompok militan Hizbullah di Lebanon,m. (Sumber: AP Photo/Hussein Malla)

Militer Israel tidak mengakui serangan di perbatasan Lebanon-Suriah, tetapi mengumumkan mereka menyerang beberapa situs di selatan Lebanon sebagai respons terhadap peluncuran misil dan menargetkan sel teroris di Kota Blida.

Gallant menyatakan penargetan komandan Hizbullah oleh Israel telah signifikan melemahkan kemampuan kelompok tersebut untuk menyerang negaranya.

Sejak awal konflik, sekitar 200 personil Hizbullah dan 35 warga sipil Lebanon tewas dalam bentrokan harian skala kecil dengan pasukan Israel, di tengah perang Israel dengan Hamas, sekutu Hizbullah.

Di Israel, sembilan tentara dan sembilan warga sipil tewas dalam serangan Hezbollah.

Kebanyakan pertempuran antara Hizbullah dan Israel terjadi dalam area beberapa kilometer di kedua sisi perbatasan.

Diplomat dari Amerika Serikat dan negara-negara Eropa telah menyusun serangkaian proposal dengan harapan meredam konflik perbatasan.

Rencana-rencana tersebut umumnya berkisar pada penarikan diri Hizbullah beberapa kilometer dari perbatasan, peningkatan kehadiran tentara Lebanon di wilayah perbatasan, dan negosiasi atas titik-titik perbatasan yang disengketakan.

Lebanon pun mengklaim bahwa Israel menduduki sebagian wilayahnya setelah menarik pasukannya dari sisa selatan Lebanon pada tahun 2000.

Pada akhirnya, proposal-proposal tersebut dapat berakhir pada pemetaan perbatasan darat antara Lebanon dan Israel, mengikuti kesepakatan perbatasan maritim yang dicapai pada tahun 2022.

Proposal terbaru, diajukan oleh Prancis, melibatkan penarikan pasukan Hizbullah 10 kilometer dari perbatasan, kata seorang pejabat pemerintah Lebanon.

Namun, Lebanon masih mempertimbangkan proposal tersebut, dan pejabat Hizbullah menyatakan kesiapannya untuk mempertimbangkannya dengan syarat tidak akan ada kesepakatan perbatasan sebelum gencatan senjata di Gaza.


 




Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x