Kompas TV internasional kompas dunia

Dirjen WHO: Gaza Telah Menjadi Zona Kematian, Kemanusiaan Harus Menang

Kompas.tv - 22 Februari 2024, 21:07 WIB
dirjen-who-gaza-telah-menjadi-zona-kematian-kemanusiaan-harus-menang
Seorang pria Palestina memeluk jenazah anaknya yang tewas karena serangan Israel di sebuah ruang jenazah di Rafah, Jalur Gaza, Rabu, 21 Februari 2024. (Sumber: AP Photo/Hatem Ali)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Iman Firdaus

Tedros pun menyoroti risiko besar bagi kelompok kemanusiaan yang bertugas dan perlunya memastikan mereka terlindungi.

“Dunia macam apa yang kita jalani ketika orang tidak bisa mendapatkan makanan dan air, dan ketika orang yang bahkan tidak bisa berjalan tidak bisa mendapatkan perawatan?" keluhnya.

“Di dunia seperti apa kita hidup ketika petugas kesehatan berisiko dibom saat mereka melakukan pekerjaan penyelamatan nyawa [dan] rumah sakit harus ditutup karena tidak ada lagi listrik atau obat-obatan untuk membantu menyelamatkan pasien?”

Dia mendesak perlunya gencatan senjata segera, pembebasan sandera, penghentian penggunaan senjata, dan akses kemanusiaan yang tidak terbatas.

“Kemanusiaan harus menang,” ucap Tedros.

Pada hari Rabu (21/2/024) kemarin, para ahli hak asasi manusia independen PBB meminta Israel agar segera menerapkan gencatan senjata dan langkah-langkah kemanusiaan yang konkrit, dengan fokus khusus pada kebutuhan perempuan dan anak perempuan Palestina.


 

Berdasarkan keputusan Mahkamah Internasional (ICJ) pada tanggal 26 Januari, para ahli menggarisbawahi masalah-masalah mendesak seperti terganggunya sekolah, hancurnya rumah, terbatasnya akses terhadap layanan kesehatan dan meningkatnya risiko yang dihadapi oleh perempuan dan anak perempuan di Gaza dan Tepi Barat, termasuk kekerasan berbasis gender.

Mereka meminta Israel menghentikan serangan ke rumah sakit dan menyerukan pendirian rumah sakit lapangan, fasilitasi penyaluran bantuan, pemberian prioritas pada produk-produk kebersihan menstruasi, pembangunan tempat penampungan dan sekolah tambahan serta menyediakan ruang yang aman bagi para penyintas kekerasan berbasis gender.

“Menerapkan langkah-langkah ini akan menjadi demonstrasi yang sudah lama tertunda bahwa Israel peduli terhadap perlindungan warga sipil dan menghormati hak asasi mereka,” kata mereka. 

Baca Juga: Hubungan AS-Brasil Retak karena Perang Israel di Gaza, Gara-gara Disamakan dengan Genosida Nazi



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x