Kompas TV internasional kompas dunia

Israel Disebut Lakukan Pemerkosaan dan Kekerasan Seksual terhadap Wanita di Gaza

Kompas.tv - 20 Februari 2024, 18:45 WIB
israel-disebut-lakukan-pemerkosaan-dan-kekerasan-seksual-terhadap-wanita-di-gaza
Seorang wanita Palestina berjalan di tengah reruntuhan bangunan yang hancur akibat serangan udara dan darat Israel di Kota Gaza, Jalur Gaza, Sabtu, 10 Februari 2024. (Sumber: AP Photo/Mohammed Hajjar)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Edy A. Putra

 

JENEWA, KOMPAS.TV - Sejumlah ahli PBB mendesak dilakukannya penyelidikan atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) seperti pemerkosaan dan kekerasan seksual, yang dilakukan pasukan Israel terhadap wanita dan anak-anak perempuan Palestina di Jalur Gaza.

Para ahli PBB itu terdiri dari Reem Alsalem, Pelapor Khusus tentang kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan, penyebab dan konsekuensinya; Francesca Albanese, Pelapor Khusus tentang situasi HAM di wilayah Palestina yang diduduki sejak 1967; Dorothy Estrada Tanck (Ketua), Claudia Flores, Ivana Krstić, Haina Lu, dan Laura Nyirinkindi, Kelompok Kerja tentang diskriminasi terhadap perempuan dan anak perempuan.

Para pelapor khusus dan ahli independen itu ditunjuk oleh Dewan Hak Asasi Manusia PBB untuk melaporkan dan memberikan saran tentang isu-isu tematik tertentu atau situasi negara.

Setelah melakukan penelitian, mereka mendapatkan informasi bahwa wanita dan gadis Palestina dilaporkan dieksekusi secara sewenang-wenang di Gaza, seringkali bersama dengan anggota keluarga lain, termasuk anak-anak mereka.

Baca Juga: Rekaman Suara Terakhir Hind Rajab, Anak Gaza yang Dibunuh Israel di Dalam Mobil Bersama Kerabatnya

"Kami terkejut dengan laporan tentang penargetan sengaja dan pembunuhan di luar hukum terhadap perempuan dan anak-anak Palestina di tempat-tempat di mana mereka mencari perlindungan, atau saat melarikan diri," kata para ahli dalam laporan mereka yang dirilis Senin (19/2/2024), dikutip dari laman ochcr.org.

"Beberapa dari mereka dilaporkan memegang kain putih ketika mereka dibunuh oleh pasukan Israel atau kelompok terafiliasi."

Para ahli juga menyatakan keprihatinan serius tentang penahanan sewenang-wenang terhadap ratusan wanita dan gadis Palestina, termasuk yang merupakan pembela HAM, jurnalis, dan pekerja kemanusiaan, di Gaza dan Tepi Barat, wilayah Palestina lainnya yang berada di bawah pendudukan Israel, sejak 7 Oktober 2023.

Banyak dari kaum perempuan itu dilaporkan mengalami perlakuan tidak manusiawi dan merendahkan martabat, dilarang memakai pembalut menstruasi, tidak diberikan makanan dan obat-obatan, serta dianiaya secara keras. 

Paling tidak dalam satu kejadian, para wanita Palestina yang ditawan di Gaza diduga ditahan dalam sebuah kandang di tengah hujan dan dingin, tanpa makanan.

"Kami sangat terganggu oleh laporan bahwa perempuan dan gadis Palestina dalam tahanan juga telah menjadi korban berbagai bentuk serangan seksual, seperti dilucuti hingga telanjang dan diperiksa oleh perwira laki-laki Israel."

"Setidaknya dua tahanan perempuan Palestina dilaporkan diperkosa, sementara yang lain dilaporkan diancam dengan pemerkosaan dan kekerasan seksual," kata para ahli. 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x