Kompas TV internasional kompas dunia

Uni Emirat Arab Kirim 5 Pembuat Roti Otomatis ke Gaza, Masing-Masing Mampu Bikin 17.500 Roti per Jam

Kompas.tv - 20 Februari 2024, 02:00 WIB
uni-emirat-arab-kirim-5-pembuat-roti-otomatis-ke-gaza-masing-masing-mampu-bikin-17-500-roti-per-jam
Uni Emirat Arab (UEA) mengirim lima mesin pembuat roti otomatis ke kota Mesir Al Arish dengan kapasitas setiap mesin sekitar 17.500 roti per jam, beroperasi 24 jam sehari, Senin (19/2/2024). (Sumber: WAM News Agency UAE)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Gading Persada

AL-ARISH, KOMPAS.TV - Uni Emirat Arab (UEA) mengirimkan lima mesin pembuat roti otomatis ke kota Mesir Al Arish sebagai tahap awal sebelum masuk ke Jalur Gaza, sebagai bagian dari operasi kemanusiaan "Gallant Knight 3" untuk mendukung rakyat Palestina.

Kapasitas produksi setiap mesin adalah sekitar 17.500 roti per jam. UEA akan bertanggung jawab menyediakan tepung, solar, dan bahan lainnya untuk memastikan operasi lima pabrik ini berjalan 24 jam sehari, termasuk membayar gaji bagi orang-orang yang akan mengoperasikan dan mengawasi pengoperasiannya di Gaza. 

Inisiatif ini dilakukan sebagai tanggapan terhadap kekurangan berat roti di Jalur Gaza selama keadaan saat ini. Mesin pembuat roti yang disediakan UEA, ketika beroperasi, akan memenuhi kebutuhan harian lebih dari 420.000 orang, seperti dilaporkan oleh Badan Berita Resmi UEA WAM, Senin (19/2/2024).

Dalam sebuah pernyataan, Rashid Mubarak Al Mansouri, Sekretaris Jenderal Bulan Sabit Merah UAE, menegaskan UEA tidak akan menyia-nyiakan upaya untuk menyediakan kebutuhan yang diperlukan bagi rakyat Palestina dan meningkatkan segala bentuk dukungan dan respons kemanusiaan untuk mengurangi penderitaan mereka yang terkena dampak peristiwa di Gaza.

Al Mansouri mengatakan pabrik roti yang disediakan oleh UEA, ketika beroperasi, akan membantu memenuhi sebagian besar kebutuhan pangan Palestina dan meredakan kondisi kemanusiaan yang sulit yang mereka alami saat ini.

Dia menjelaskan ERC terus memobilisasi kemampuan bantuan, manusia, dan logistiknya, serta memperkuat program-programnya dan inisiatif kemanusiaan dalam kerangka operasi kemanusiaan "Gallant Knight 3" yang diluncurkan oleh UEA untuk mendukung Palestina.

Sementara itu Bulan Sabit Merah UAE, ERC, mengumumkan masuknya konvoi bantuan baru ke Jalur Gaza melalui Perbatasan Rafah Mesir pada Senin (19/2/2024), terdiri dari 14 truk yang membawa lebih dari 300 ton bantuan kemanusiaan, termasuk tenda, persediaan medis, dan berbagai jenis makanan.

Hingga 18 Februari kemarin, bantuan UEA yang diberikan kepada rakyat Palestina melalui operasi kemanusiaan "Gallant Knight 3" telah mencapai lebih dari 15.755 ton, melalui 163 pesawat kargo, dua kapal kargo, dan 476 truk. Jumlah kasus yang diterima oleh rumah sakit lapangan di dalam Gaza mencapai 5.123 warga sipil Gaza.

Baca Juga: Presiden Brasil Sebut Israel Lakukan Genosida ke Gaza, Samakan dengan Perbuatan Hitler

Anak-anak Palestina berkumpul untuk mendapatkan makanan gratis di Rafah, Jalur Gaza, Jumat, 16 Februari 2024. Uni Emirat Arab UEA mengirim lima mesin pembuat roti otomatis ke kota Mesir Al Arish dengan kapasitas setiap mesin sekitar 17.500 roti per jam, beroperasi 24 jam sehari. (Sumber: AP Photo/Fatima Shbair)

Uni Emirat Arab telah mendirikan enam pabrik desalinasi dengan kapasitas produksi 1,2 juta galon per hari, yang memberikan manfaat bagi penduduk Gaza.

Jumlah kematian di Gaza akibat serangan Israel mencapai 29.092 warga sipil, dengan 69.028 lainnya terluka.

Dalam 24 jam terakhir, 107 warga Palestina tewas, 145 lainnya terluka dalam serangan terus-menerus Israel, demikian disampaikan Kementerian Kesehatan berbasis di Gaza, Senin (19/2)

Jumlah kematian warga Palestina akibat serangan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah mencapai 29.092, demikian disampaikan Kementerian Kesehatan di enklave Palestina yang terkepung pada hari Senin.

Dalam sebuah pernyataan, kementerian menyatakan bahwa 69.028 lainnya juga terluka dalam serangan terus-menerus tersebut. Ditambahkan bahwa dalam 24 jam terakhir, pasukan Israel membunuh 107 orang dan melukai 145 lainnya.

"Banyak orang masih terjebak di bawah puing-puing dan di jalan, dan penyelamat tidak dapat mencapainya," tambahnya.

Perang Israel di Gaza telah mendorong 85% dari populasi wilayah tersebut menjadi pengungsi internal di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur rusak atau hancur menurut PBB.

Israel dituduh melakukan genosida di Pengadilan Internasional, yang dalam keputusan sementara pada Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosidal dan mengambil langkah-langkah untuk menjamin bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.


 



Sumber : WAM News Agency UAE


BERITA LAINNYA



Close Ads x