Kompas TV internasional kompas dunia

Pemilu Indonesia Jadi Sorotan Media Asing, Disebut sebagai Salah Satu Pemilu Terbesar di Dunia

Kompas.tv - 14 Februari 2024, 06:22 WIB
pemilu-indonesia-jadi-sorotan-media-asing-disebut-sebagai-salah-satu-pemilu-terbesar-di-dunia
Para pekerja menyiapkan kotak suara untuk didistribusikan ke TPS menjelang pemilu 14 Februari, di Jakarta, Indonesia, Selasa, 13 Februari 2024. The Associated Press mencatat bahwa pemilu Indonesia merupakan salah satu pemilu terbesar di dunia. (Sumber: The Associated Press)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV — Jutaan masyarakat Indonesia memilih presiden baru pada hari ini, seiring dengan cita-cita negara demokrasi terbesar ketiga di dunia ini untuk menjadi kekuatan ekonomi global setelah 25 tahun bangkit dari era otoriter.

The Associated Press menulis bahwa Pemilu Indonesia merupakan salah satu pemilu terbesar di dunia.

Pemungutan suaranya dilakukan hanya dalam satu hari, dalam area yang begitu luas.

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan 17.000 pulau yang tersebar di tiga zona waktu dan populasi 270 juta jiwa.

Besarnya cakupan wilayah Indonesia ini merupakan mimpi buruk logistik. Mereka mencatat bahwa kotak suara dibawa dengan keledai dan bahkan dengan berjalan kaki di beberapa lokasi terpencil.

Pemungutan suara dibuka pada pukul 7 pagi waktu setempat di semua zona waktu di Indonesia. 

Baca Juga: Kata Peneliti dan Pengamat Politik soal Pro-Kontra Film Dokumenter 'Dirty Vote' terhadap Pemilu 2024

Mereka juga menyorot bahwa Prabowo Subianto adalah satu-satunya kandidat yang memiliki hubungan dengan kediktatoran Suharto pada tahun 1967-1998, ketika ia masih menjabat sebagai letnan jenderal TNI.

Ia pernah menjadi komandan pasukan khusus Kopassus dan diberhentikan dengan tidak hormat pada tahun 1998 setelah tentara Kopassus menculik dan menyiksa lawan politik Soeharto, ayah mertuanya saat itu.

Dari 22 aktivis yang diculik pada tahun itu, 13 orang masih hilang. Hingga kini Prabowo tidak pernah diadili, meski beberapa anak buahnya diadili dan dinyatakan bersalah.

Namun demikian, jajak pendapat menunjukkan bahwa Prabowo yang berusia 72 tahun itu jauh lebih unggul dari kedua pesaingnya.

Media ini juga menyorot tentang bagaimana pencalonan Gibran memicu kritik karena berhasil maju sebagai cawapres berdasarkan pengecualian yang dibuat oleh Mahkamah Konstitusi.

Prabowo telah berjanji untuk melanjutkan rencana pembangunan ekonomi Joko Widodo, yang menurut para ahli merupakan upaya untuk memanfaatkan popularitas Jokowi.

Namun ia ditentang keras oleh para aktivis hak asasi manusia, yang mengaitkannya dengan penyiksaan dan penghilangan paksa pada tahun-tahun terakhir kediktatoran Soeharto.

Sedangkan mengenai Anies Baswedan, The Associated Press menulis bahwa dia merupakan mantan rektor sebuah universitas Islam, dan menjabat sebagai gubernur Jakarta hingga tahun lalu.

Anies juga disebut sebaga mantan sarjana Fulbright, yang merupakan beasiswa asal negeri Paman Sam.

Ia pernah menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dari tahun 2014 hingga 2016, namun kemudian Presiden Joko Widodo mencopotnya dari Kabinet.

Dalam wawancara dengan The Associated Press bulan lalu, Anies menyebut bahwa demokrasi di Indonesia sedang menurun, mengacu pada pilihan Subianto yang memilih putra Joko Widodo sebagai pasangannya.

Anies pun berjanji untuk mengembalikan demokrasi ke jalur yang benar.

Baca Juga: Momen Mengantar Logistik Pemilu 2024 di Jember Harus Naik Kuda Menembus ke Dalam Hutan

“Artinya ada penurunan kepercayaan, artinya demokrasi kita mengalami penurunan kualitas, artinya banyak aturan hukum yang dilanggar,” ujar Anies dalam wawancara dengan The Associated Press.

Sedangkan Ganjar Pranowo, ditulis The Associated Press sebagai kandidat Presiden dari partai berkuasa, namun tidak mendapat dukungan dari Joko Widodo. Ia adalah anggota legislatif nasional (DPR RI) dari Partai Demokrasi Indonesia

Perjuangan yang menjabat selama 10 tahun, kemudian terpilih sebagai Gubernur Jawa Tengah pada tahun 2013.

The Associated Press menyorot bahwa ketika menjadi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar menolak mengizinkan Israel berpartisipasi dalam Piala Dunia FIFA U-20 yang diadakan di provinsinya.

FIFA kemudian mencoret Indonesia sebagai tuan rumah pertandingan tersebut, sehingga memicu reaksi balik dari para penggemar sepak bola terhadap Ganjar.




Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x