Kompas TV internasional kompas dunia

Terungkap, Intelijen Israel Andalkan Data Kemenkes Palestina soal Angka Kematian di Gaza

Kompas.tv - 25 Januari 2024, 22:15 WIB
terungkap-intelijen-israel-andalkan-data-kemenkes-palestina-soal-angka-kematian-di-gaza
Warga Palestina melihat sebuah masjid yang hancur akibat serangan Israel di Rafah, Jalur Gaza Rabu, 24 Januari 2024. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Edy A. Putra

TEL AVIV, KOMPAS.TV - Intelijen militer Israel dilaporkan mengandalkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Palestina di Gaza untuk meninjau jumlah korban terbunuh selama operasi militer Israel di Jalur Gaza.

Penggunaan data Kemenkes Palestina oleh intelijen Israel tersebut berkebalikan dengan pernyataan-pernyataan pejabat Israel yang mengesankan data tersebut tidak bisa dipercaya karena dikelola Hamas.

Menurut laporan media Israel, Mekomit, Rabu (24/1/2024), kalangan intelijen Israel mengakui data Kemenkes Palestina di Gaza "reliabel" atau dapat dipercaya.

Intelijen Israel sendiri dilaporkan menggelar investigasi selama operasi militer untuk mengetahui reliabilitas data tersebut.

Dua sumber intelijen Israel yang berbicara kepada Mekomit mengaku Angkatan Bersenjata Israel (IDF) tidak punya data reliabel mengenai korban serangan di Gaza. Sehingga, otoritas Israel memutuskan untuk mengandalkan data Kemenkes Palestina di Gaza.

Sumber tersebut juga mengakui Israel tidak memeriksa jumlah korban sipil akibat serangan yang menyasar anggota Hamas.

Sumber itu menyebut militer Israel menentukan target dengan dibantu kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) ketika mengincar rumah-rumah yang diduga menjadi tempat berlindung anggota Hamas.

Baca Juga: Pasukan Israel Tembaki Warga Palestina yang Antre Bantuan di Gaza, Sedikitnya 20 Orang Tewas

"Anda tidak tahu berapa tepatnya yang Anda bunuh dan siapa yang Anda bunuh. Hanya ketika itu (yang diserang) pejabat senior Hamas, prosedur BDA (peninjauan hasil serangan) dilakukan. Dalam kasus lain, Anda tidak peduli," katanya.

Sumber itu menyatakan IDF berupaya menyerang "secepat mungkin" dan operator serangan diminta menandai target-target baru segera usai serangan.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x