Kompas TV internasional kompas dunia

Remaja Warga AS Keturunan Palestina Dibunuh Israel di Tepi Barat, Washington Tuntut Penyelidikan

Kompas.tv - 23 Januari 2024, 12:29 WIB
remaja-warga-as-keturunan-palestina-dibunuh-israel-di-tepi-barat-washington-tuntut-penyelidikan
Keluarga berduka atas Tawfiq Ajaq, remaja Amerika Serikat (AS) berusia 17 tahun, saat pemakamannya di Al-Mazraa ash-Sharqiya, Tepi Barat, Sabtu (20/1/2024). Ajaq dibunuh Israel pada Jumat dengan tembakan. Polisi menyatakan mereka memulai penyelidikan. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menuntut penyelidikan mendesak atas pembunuhan seorang remaja warga AS keturunan Palestina di Tepi Barat yang diduduki Israel, Senin (22/1/2024).

"(Perasaan) kami hancur atas pembunuhan Tawfiq Ajaq yang berusia 17 tahun," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Vedant Patel kepada wartawan dalam konferensi persnya, Senin (22/1).

"Akhir pekan ini, kami mengekspresikan keprihatinan mendalam atas pembunuhan Tawfiq Ajaq, seorang remaja Palestina-Amerika berusia 17 tahun di Tepi Barat yang diduduki, dan menyerukan penyelidikan segera," ujar Patel.

"Kami terus berkomunikasi dengan Pemerintah Israel untuk memastikan sebanyak mungkin informasi, dan kami telah mendesak penyelidikan segera untuk menentukan keadaan kematian dan pertanggungjawaban," tambah Patel.

Patel juga mengulang seruan AS untuk menghindari eskalasi dan kekerasan di Tepi Barat, serta menyebut Kedutaan AS di Yerusalem dan Kepala Kantor Urusan Palestina AS, George Noll, telah berkomunikasi dengan keluarga Ajaq.

Tawfiq Ajaq tewas pada Jumat (19/1) dibunuh tentara Israel di dekat Kota Al-Mazraa Al-Sharqiya, timur Ramallah. Kantor berita resmi Palestina WAFA melaporkan Tawfiq ditembak di kepala dan kemudian dibawa ke rumah sakit, tempat dia meninggal.

Polisi Israel pada Sabtu (20/1) mengumumkan mereka tengah menyelidiki penembakan itu.

Hafez Ajaq, ayah Tawfiq, mengecam dukungan militer Washington terhadap Israel saat ratusan orang berkumpul untuk memakamkan remaja 17 tahun itu di desa nenek moyang keluarganya pada Sabtu (20/1).

Baca Juga: Gunakan Helikopter, Israel Bom Kamp Pengungsian di Tepi Barat, Jenazah Bertebaran

Warga saat memakamkan Tawfiq Ajaq di Tepi Barat, Sabtu, (19/1/2024). Ajaq dibunuh Israel hari Jumat dengan tembakan di kepala, polisi menyatakan mereka memulai penyelidikan. (Sumber: AP Photo)

Kematian Tawfiq Ajaq memicu keprihatinan langsung dari Gedung Putih dan komitmen dari polisi Israel untuk menyelidiki kejadian tersebut.

Kejadian ini merupakan penembakan fatal terbaru di Tepi Barat, di mana hampir 370 warga Palestina tewas dibunuh dengan cara ditembak tentara Israel sejak pecahnya perang Israel-Hamas di Gaza lebih dari tiga bulan yang lalu.

Pemerintahan Joe Biden berulang kali mengekspresikan keprihatinan tentang kekerasan yang dilakukan oleh pemukim Israel terhadap warga Palestina dalam beberapa bulan terakhir.

Selama pemakaman, Hafez Ajaq mengkritik dukungan AS yang telah berlangsung lama untuk Israel.

"Mereka adalah mesin pembunuh," katanya tentang pasukan Israel. "Mereka menggunakan pajak kita di AS untuk memberi senjata demi membunuh anak-anak kita sendiri."

Tawfiq Ajaq lahir dan dibesarkan di Gretna, Louisiana, dekat New Orleans, kata kerabatnya. Orang tuanya membawanya bersama empat saudara kandungnya ke Desa Al-Mazra’a Ash-Sharqiya tahun lalu agar mereka bisa terhubung kembali dengan budaya Palestina.

Pada Sabtu, kerumunan warga Palestina memenuhi jalan-jalan desa, mengikuti orang yang membawa jenazah remaja itu, yang dibalut dengan bendera Palestina.

Hafez Ajaq mendesak orang Amerika untuk "melihat dengan mata mereka sendiri" kekerasan yang terus berlangsung di Tepi Barat.

"Masyarakat Amerika tidak tahu cerita sebenarnya," katanya. "Datanglah ke sini dan lihat apa yang sedang terjadi. ... Berapa banyak ayah dan ibu harus mengucapkan selamat tinggal kepada anak-anak mereka? Berapa banyak lagi?"

Ketegangan melanda seluruh Tepi Barat sejak Israel meluncurkan serangan militer mematikan terhadap Jalur Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober. Setidaknya 370 warga Palestina sejak itu tewas dan hampir 4.200 terluka di Tepi Barat sejak 9 Oktober, menurut pejabat Palestina.

Di Jalur Gaza, setidaknya 25.295 warga Palestina sejak itu tewas, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan hampir 63.000 terluka, kata otoritas kesehatan Palestina.


 

 




Sumber : Anadolu / Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x