Kompas TV internasional kompas dunia

Diserang AS 4 Hari Beruntun, Houthi Yaman: Kami Akan Terus Serang Kapal Israel demi Palestina

Kompas.tv - 18 Januari 2024, 22:54 WIB
diserang-as-4-hari-beruntun-houthi-yaman-kami-akan-terus-serang-kapal-israel-demi-palestina
Para pejuang Houthi dan anggota suku berkumpul untuk menentang serangan Amerika Serikat dan Inggris ke lokasi-lokasi militer Houthi di dekat Sanaa, Yaman, Minggu, 14 Januari 2024. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Iman Firdaus

SANA'A, KOMPAS.TV - Kelompok Houthi di Yaman mengaku tidak akan menghentikan serangan-serangan ke Laut Merah kendati digempur Amerika Serikat (AS). Militer AS sendiri telah menyerang target-target di Yaman selama empat hari beruntun.

Pada Rabu (17/1/2024), Komando Pusat AS (CENTCOM) mengaku menyerang 14 rudal Houthi "yang siap ditembakkan." Pihak CENTCOM menyebut serangan ini diluncurkan untuk menurunkan kapabilitas serangan Houthi ke Laut Merah.

Baca Juga: Bantuan Indonesia ke Palestina Bakal Lewati Area Konflik Houthi, Prabowo Tak Khawatir

Juru bicara Houthi, Muhammad Abdulsalam menyatakan bahwa pihaknya masih akan terus mengganggu jalur pelayaran di Laut Merah. Houthi mengaku menyasar kapal-kapal Israel karena operasi militer yang masih berlangsung di Jalur Gaza.

"Kami tidak akan berhenti mengincar kapal-kapal Israel atau kapal-kapal yang mengarah ke pelabuhan-pelabuhan di daerah Palestina yang diduduki, sebagai bentuk dukungan terhadap masyarakat Palestina," kat Abdulsalam kepada Al Jazeera, Kamis (18/1).

Kantor berita milik pemerintah Houthi, Saba melaporkan bahwa militer AS dan Inggris Raya mengirim serangan ke Provinsi Al-Hudaydah, Taiz, Dhamar, Al-Bayda, dan Saada. Namun, CENTCOM tidak menyinggung apakah Inggris Raya terlibat dalam serangan terkini ke Yaman.

"Ini adalah perang terbuka, dan mereka harus menghadapi respons dan serangan yang kuat, menghancurkan, dan mengguncangkan bumi," kata pejabat Houthi, Ali Al-Qahoum.

AS sendiri membuat satuan tugas menyusul serangan-serangan Houthi ke Laut Merah. Washington juga menetapkan kembali Houthi sebagai organisasi teroris per Rabu (17/1) dan menyanksi organisasi tersebut.


 

Serangan-serangan Houthi ke Laut Merah sendiri disebut memperlambat perdagangan antara Asia dan Eropa. Sebaliknya, berbagai pihak mengkritik serangan AS ke Yaman karena dapat berdampak negatif ke warga sipil.

Sejak 7 Oktober 2023 lalu, serangan Israel ke Jalur Gaza telah membunuh 24.620 orang, lebih dari setengahnya adalah anak-anak dan perempuan. Serangan Israel juga menimbulkan lebih dari 60.000 korban luka di pihak Palestina.

Baca Juga: Kian Berani! Houthi Serang Kapal AS dengan Rudal usai Kembali Dilabeli "Teroris Global"


 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x