Kompas TV internasional kompas dunia

Amerika Serikat Akan Kembali Tetapkan Houthi sebagai Kelompok Teroris Global

Kompas.tv - 17 Januari 2024, 13:50 WIB
amerika-serikat-akan-kembali-tetapkan-houthi-sebagai-kelompok-teroris-global
Milisi Houthi di Yaman. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Desy Afrianti

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Pemerintahan Amerika Serikat yang dipimpin Joe Biden diperkirakan bakal menetapkan kembali kelompok Houthi di Yaman sebagai kelompok teroris global yang ditetapkan secara khusus (SDGT).

Hal ini terjadi di tengah serangan milisi Houthi yang terus berlanjut dengan menargetkan kapal-kapal komersial di Laut Merah.

Langkah ini akan akan mengembalikan keputusan awal yang dibuat oleh Departemen Luar Negeri pada bulan Februari 2021 untuk menghapus label SDGT dan menghapus Houthi yang didukung Iran sebagai Organisasi Teroris Asing (FTO).

Kedua sebutan tersebut diterapkan pada hari-hari terakhir pemerintahan Donald Trump terhadap kelompok yang telah terlibat dalam perang saudara selama bertahun-tahun dengan pemerintah Yaman yang didukung Saudi dan diakui secara internasional. 

Dilansir dari CBS, Rabu (17/1/2024), salah satu pejabat di Departemen Luar Negeri AS mengatakan, bahwa tindakan tersebut “sepenuhnya disebabkan oleh konsekuensi kemanusiaan dari penunjukan pada menit-menit terakhir dari pemerintahan sebelumnya, yang telah dinyatakan dengan jelas oleh PBB dan organisasi kemanusiaan akan mempercepat krisis kemanusiaan terburuk di dunia."

Penunjukan SDGT berbeda dari FTO karena memiliki implikasi yang berbeda terkait penyampaian bantuan kemanusiaan. 

Label organisasi teroris asing dapat memicu sanksi bagi mereka yang memberikan "dukungan materi" kepada kelompok yang ditetapkan.

Baca Juga: Houthi Mulai Berani Menembakkan Rudal ke Kapal Perang AS

Sebelumnya, langkah yang akan dilakukan pemerintahan AS ini pertama kali dilaporkan oleh Associated Press.

Ditanya apakah AS akan menetapkan ulang Houthi sebagai Organisasi Teroris Asing (FTO) pada hari Selasa, juru bicara Dewan Keamanan Nasional, John Kirby, mengatakan pemerintahan tersebut "masih dalam proses meninjau" masalah tersebut.

Sejak perang Israel-Hamas pecah pada 7 Oktober 2023, kelompok Houthi telah meluncurkan puluhan serangan drone dan misil terhadap kapal-kapal dagang di Laut Merah dengan alasan mendukung Palestina.

Sebelumnya pada 12 Januari, saat ditanya apakah Houthi adalah kelompok teroris, Presiden Biden menjawab, "Saya kira mereka adalah (teroris)."

Apa yang dilontarkan Biden tersebut terjadi bersamaan dengan serangan dari AS dan Inggris, yang didukung Bahrain, Australia, Kanada dan Belanda, yang menargetkan wilayah Houthi di Yaman.

Serangan tersebut kemudian dibalas oleh pihak Houthi dengan menembakkan rudal balistik ke kapal kontainer milik dan dioperasikan AS.

Serangan tersebut telah memaksa beberapa kapal laut untuk sepenuhnya menghindari jalur Laut Merah, sehingga menyebabkan gangguan pengiriman ke seluruh dunia. 

Baca Juga: Houthi Tak Sengaja Serang Kapal Tanker yang Bawa Minyak Rusia, Dikira Milik Inggris



Sumber : CBS/Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x