Kompas TV internasional kompas dunia

Netanyahu Tak Takut Pengadilan Internasional PBB: Tak Ada yang Bisa Hentikan Israel Perangi Hamas

Kompas.tv - 14 Januari 2024, 13:19 WIB
netanyahu-tak-takut-pengadilan-internasional-pbb-tak-ada-yang-bisa-hentikan-israel-perangi-hamas
PM Israel Benjamin Netanyahu. (Sumber: AP Photo/Maya Alleruzzo)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Deni Muliya

TEL AVIV, KOMPAS.TV - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu tampaknya tak takut terhadap pengadilan internasional PBB.

Ia menegaskan Israel akan tetap perangi Hamas hingga meraih kemenangan, dan tidak ada yang bisa menghentikan termasuk pengadilan internasional PBB.

Hal itu diungkapkan Netanyahu pada pidatonya, Sabtu (13/1/2024), ketika perang Gaza memasuki 100 hari.

Baca Juga: AS Ketar-Ketir William Lai Terpilih Jadi Presiden, Joe Biden: Kami Tak Dukung Kemerdekaan Taiwan

Netanyahu berbicara setelah Pengadilan Internasional PBBDI The Hague menggelar persidangan selama dua hari atas dakwaan Afrika Selatan bahwa Israel melakukan genosida ke warga Palestina di Gaza.

Dakwaan itu dibantah Israel sebagai sebuah fitnah dan kemunafikan.

Afrika Selatan meminta persidangan untuk memerintahkan Israel untuk menghentikan serangan udara dan daratnya untuk sementara waktu.

“Tidak ada yang menghentikan kami, bukan The Hague, bukan poros kejahatan dan bukan orang lain,” ujar pidatonya, dalam ucapan yang mengacu pada Iran milisi sekutunya dikutip dari ABC News.

Kasus yang diajukan ke pengadilan dunia diperkirakan bakal memakan waktu bertahun-tahun, namun putusan sementara mungkin akan diambil dalam beberapa pekan.

Keputusan pengadilan internasional PBB mengikat tetapi akan sulit untuk ditegakkan.

Netanyahu menjelaskan bahwa Israel akan mengabaikan perintah untuk menghentikan pertempuran, sehingga berpotensi memperdalam isolasinya.

Baca Juga: Pengadilan Internasional PBB: Israel Malah Salahkan Hamas 23.000 Warga Palestina di Gaza Tewas

Israel telah berada dalam tekanan internasional untuk menghentikan perang, yang saat ini telah membunuh lebih dari 23.000 warga Palestina di Gaza.

Mereka juga telah menyebarkan penderitaan di wilayah yang terkepung itu, namun sejauh ini ditamengi Amerika Serikat (AS) dengan dukungan diplomatik dan militer.

Israel berargumen bahwa akhir perang berarti kemenangan untuk Hamas, kelompok perlawanan Palestina yang memerintah Gaza sejak 2007.



Sumber : ABC News


BERITA LAINNYA



Close Ads x