Kompas TV internasional kompas dunia

Jelang Pilpres AS, Biden Kampanye di Gereja, Sebut Trump Pecundang dan Musuh Demokrasi

Kompas.tv - 9 Januari 2024, 15:20 WIB
jelang-pilpres-as-biden-kampanye-di-gereja-sebut-trump-pecundang-dan-musuh-demokrasi
Presiden AS Joe Biden bersama Uskup Samuel L. Green saat acara kampanye di Gereja Metodis Episkopal Afrika Mother Emanuel di Charleston, negara bagian Karolina Selatan, AS, Senin (8/1/2024). (Sumber: Mic Smith/Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Vyara Lestari

CHARLESTON, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang mencalonkan diri di Pilpres AS 2024 mendatang berkampanye di Gereja Metodis Episkopal Afrika Mother Emanuel di Charleston, negara bagian Carolina Selatan, AS, Senin (8/1/2024).

Dalam kampanye tersebut, Biden menyatakan bahwa supremasi kulit putih adalah “racun” bagi masyarakat Amerika dan ideologi itu tidak boleh mendapat tempat.

Baca Juga: Penerus Dinasti Politik Kennedy Jadi Capres AS, Tantang Trump dan Biden

Biden juga menggunakan kampanyenya untuk menyindir Donald Trump yang digambarkannya sebagai “pecundang” dan musuh demokrasi AS. Hal tersebut disampaikan Biden sehubungan peran Trump dalam kerusuhan di Gedung Capitol AS pada 2021 lalu.

“Izinkan saya mengatakan apa yang tidak bisa dikatakan orang lain: Kita harus menolak kekerasan politis di Amerika. Harus selalu, tidak kadang-kadang saja. Selalu. Itu sama sekali bukan hal yang pantas,” kata Biden dikutip Associated Press.

Biden kemudian menyebut Trump sebagai “pecundang”. Kata Biden, “pecundang diajarkan untuk menerima kekalahan. Dan dia (Trump) adalah seorang pecundang.”

Kampanye Joe Biden di gereja tersebut sempat diinterupsi oleh sejumlah hadirin yang mendesak gencatan senjata segera di Jalur Gaza. Para pemrotes menyebut, jika Biden peduli nyawa manusia, ia harus mendesak gencatan senjata segera.

Akan tetapi, protes tersebut kemudian ditenggelamkan oleh massa pendukung Joe Biden yang meneriakkan seruan Joe Biden dua periode.

Joe Biden memilih Gereja Metodis Episkopal Afrika Mother Emanuel untuk menarik suara warga kulit hitam di AS. Gereja ini pernah menjadi tempat pembantaian sembilan jemaat kulit hitam oleh seorang warga kulit putih pada 2015 silam.

Baca Juga: Selain Indonesia Ini Pemilu 2024 Dunia, SBY Ungkap Potensi Titik Panas Hasil Pilpres di Asia


 



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x