Kompas TV internasional kompas dunia

Rusia Hujani Ukraina dengan Rudal Canggih, Kiev Klaim Seluruh 10 Rudal Hipersonik Kinzhal Ditembak

Kompas.tv - 3 Januari 2024, 06:45 WIB
rusia-hujani-ukraina-dengan-rudal-canggih-kiev-klaim-seluruh-10-rudal-hipersonik-kinzhal-ditembak
Kebakaran hebat akibat serangan rudal Rusia di Kiev, Selasa, (2/1/2024). Rusia menghujani dua kota terbesar Ukraina dengan rudal canggih yang menewaskan lima orang dan melukai lebih dari 100 orang saat perang mendekati dua tahun dan Kremlin meningkatkan serangan musim dingin di daerah perkotaan Ukraina. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Gading Persada

KIEV, KOMPAS.TV - Rusia menghujani dua kota terbesar Ukraina dengan rudal canggih pada Selasa (2/1/2024) yang menewaskan lima orang dan melukai lebih dari 100 orang saat perang mendekati dua tahun dan Kremlin meningkatkan serangan musim dingin di daerah perkotaan Ukraina.

Kementerian Dalam Negeri Ukraina hari Selasa malam mengatakan serangan itu menewaskan lima warga sipil dan melukai 127 orang.

Ukraina mengklaim pertahanan udaranya berhasil menembak jatuh semua 10 rudal Kinzhal Rusia yang dapat terbang 10 kali lipat kecepatan suara. Pasukan Kremlin menargetkan Kiev, ibu kota, dan wilayah Kharkiv di timur laut yang ibu kotanya juga disebut Kharkiv, kata otoritas Ukraina.

Pertahanan udara Ukraina mengklaim berhasil menembak jatuh semua 10 dari rudal hipersonik itu, dari sekitar 100 rudal berbagai jenis yang diluncurkan, kata Panglima Tertinggi Ukraina, Jenderal Valerii Zaluzhnyi.

Ini merupakan jumlah Kinzhal terbanyak yang digunakan oleh Rusia dalam satu serangan sejak awal perang, kata juru bicara angkatan udara Ukraina Yurii Ihnat.

Hujan rudal meluas dari serangan Rusia yang dimulai Jumat (29/12/2023) pekan lalu dengan serangan tunggal terbesar terhadap Ukraina sejak perang dimulai, karena pertempuran di sepanjang garis depan sepanjang 1.000 kilometer cenderung mandek di tengah musim dingin. Setidaknya 41 warga sipil tewas sejak akhir pekan.

Di sebuah gedung apartemen sembilan lantai di Kiev di mana dua orang tewas, Inna Luhina berusia 48 tahun bersiap-siap untuk bekerja ketika ledakan menghancurkan jendelanya dan dia dan anggota keluarga lainnya, termasuk ibunya yang berusia 80 tahun, terkena serpihan kaca.

Lebih dari 100 orang selamat berkumpul di sebuah sekolah yang dijadikan tempat perlindungan sementara.

Iryna Dzyhil, seorang penduduk berusia 55 tahun dari gedung yang sama, mengatakan ledakan itu menjatuhkan dia dan suaminya dari kursi mereka, lalu mereka terjebak kebakaran di lantai atas hingga petugas darurat menyelamatkan mereka melalui atap.

"Mereka mengklaim menyerang target militer, tetapi mereka menyerang orang, membunuh anak-anak kita dan orang yang kita cintai," kata Dzyhil tentang orang Rusia.

Baca Juga: Rusia Buka Tahun Baru dengan Serangan 90 Drone Tempur ke Berbagai Titik Ukraina

Petugas Ukraina menggendong korban selamat serangan rudal Rusia di Kiev, Selasa (2/1/2024). Rusia menghujani dua kota terbesar Ukraina dengan rudal canggih hari Selasa (2/1/2024) yang menewaskan lima orang dan melukai lebih dari 100 orang saat perang mendekati dua tahun dan Kremlin meningkatkan serangan musim dingin di daerah perkotaan Ukraina. (Sumber: AP Photo)

Rusia menembakkan hampir 100 rudal berbagai jenis dalam serangan itu, kata presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di X. Dia mengklaim setidaknya 70 di antaranya ditembak jatuh, hampir semuanya di daerah Kiev, mencatat sistem pertahanan udara yang disuplai oleh Barat seperti rudal Patriot dan NASAMS berhasil menyelamatkan ratusan nyawa.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan mereka meluncurkan serangan misil dan drone pada fasilitas industri militer di sekitar Kiev.

"Gudang penyimpanan misil dan amunisi yang disuplai oleh Barat juga menjadi target," kata Kemhan Rusia.

"Tujuan serangan telah tercapai, semua target telah terkena," tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.

Tidak mungkin untuk secara independen memverifikasi klaim kedua belah pihak.

Zelenskyy mengatakan sejak Minggu, pasukan Rusia meluncurkan sekitar 170 drone Shahed dan puluhan misil, dengan sebagian besar ditujukan ke daerah sipil.

Kinzhal Kh-47M2 adalah rudal balistik hipersonik yang diluncurkan dari udara. Pasukan Rusia jarang menggunakan rudal mahal tersebut melawan Ukraina, karena persediaan mereka terbatas.

Serangan tersebut menciptakan pagi yang sunyi di Kiev, dengan sebagian besar kafe dan restoran tetap tutup. Banyak orang memilih untuk tinggal di dalam rumah atau mencari perlindungan di tempat penampungan ketika ledakan keras mengguncang kota sejak pagi hari.

Sirine peringatan udara berbunyi selama hampir empat jam, dan stasiun kereta bawah tanah kota - yang berfungsi sebagai tempat penampungan - dipadati.

Setelah angkatan udara memberikan peringatan tentang serangan rudal yang akan datang, orang-orang yang mengenakan piyama di bawah mantel mereka membawa kantong tidur, tikar, dan hewan peliharaan mereka ke stasiun kereta bawah tanah sambil ledakan keras terdengar di atas.

Di salah satu stasiun pusat Kiev, yang disebut Golden Gates, ratusan orang memenuhi area bawah tanah yang luas sementara kereta terus beroperasi.

Baca Juga: Zelenskyy Sebut Ukraina Semakin Kuat dalam Pidato Tahun Baru, Labeli Pasukannya Pejuang

Dampak serangan rudal Rusia di Kiev, Selasa (2/1/2024). Rusia menghujani dua kota terbesar Ukraina dengan rudal canggih hari Selasa (2/1/2024) yang menewaskan lima orang dan melukai lebih dari 100 orang saat perang mendekati dua tahun dan Kremlin meningkatkan serangan musim dingin di daerah perkotaan Ukraina. (Sumber: AP Photo)

"Mungkin hari ini adalah yang paling menakutkan karena ada begitu banyak ledakan," kata penduduk Myroslava Shcherba.

Pada Sabtu, penembakan kota perbatasan Rusia Belgorod menewaskan lebih dari dua puluh orang. Rusia menyalahkan Ukraina atas serangan itu dan telah membalas berkali-kali sejak saat itu.

Serangan Belgorod merupakan salah satu yang paling mematikan di tanah Rusia sejak invasi penuh skala Moskow ke Ukraina dimulai lebih dari 22 bulan yang lalu. Pejabat Rusia mengatakan jumlah korban tewas mencapai 26, termasuk lima anak-anak, setelah salvo baru roket pada hari Selasa.

Sistem pertahanan udara Rusia dekat Belgorod menembak jatuh empat rudal yang ditembakkan hari Selasa oleh peluncur roket Vilkha Ukraina, kata Kementerian Pertahanan Rusia.

Dalam 24 jam sebelumnya, Ukraina telah melakukan setidaknya 50 serangan, termasuk penembakan dan bahan peledak dari drone, kata Gubernur Wilayah Vyacheslav Gladkov.

Kota-kota di Rusia barat secara teratur menjadi sasaran serangan drone sejak Mei, meskipun pejabat Ukraina tidak pernah mengakui tanggung jawab atas serangan di wilayah Rusia atau Semenanjung Krim yang diannex.

"Mereka ingin mengintimidasi kita dan menciptakan ketidakpastian dalam negeri kita. Kami akan memperkuat serangan. Tidak satu pun kejahatan terhadap penduduk sipil kita akan luput dari hukuman," kata Presiden Rusia Vladimir Putin, Senin (1/1/2024) seraya menggambarkan serangan di Belgorod sebagai tindakan teroris.

Dia menuduh negara-negara Barat menggunakan Ukraina untuk mencoba menghukum Rusia. Sambil bersumpah akan membalas dendam, dia menegaskan Moskow hanya akan menargetkan infrastruktur militer di Ukraina, tetapi pejabat di Kiev melaporkan korban sipil dari serangan harian di gedung apartemen, pusat perbelanjaan, dan daerah pemukiman.

Dalam perkembangan lain, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan salah satu pesawat tempurnya secara tidak sengaja melepaskan amunisi di desa Petropavlovka di wilayah Voronezh pada Selasa, merusak enam rumah tetapi tidak menimbulkan cedera.

Kata mereka, penyelidikan akan menentukan penyebab kecelakaan tersebut tetapi tidak mengatakan jenis senjata apa yang dilepaskan oleh pesawat tempur itu.

Bulan April, amunisi yang secara tidak sengaja dilepaskan oleh pesawat tempur Rusia menyebabkan ledakan besar di Belgorod, merusak beberapa mobil dan sedikit melukai dua orang.


 



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x