Kompas TV internasional kompas dunia

Setelah Serangan Udara Moskow, Gempuran Balik Ukraina Tewaskan 14 Orang di Kota Belgorod Rusia

Kompas.tv - 31 Desember 2023, 10:00 WIB
setelah-serangan-udara-moskow-gempuran-balik-ukraina-tewaskan-14-orang-di-kota-belgorod-rusia
Gempuran Ukraina di kota perbatasan Rusia, Belgorod, menewaskan 14 orang termasuk 2 anak-anak dan melukai 108 orang hari Sabtu, (30/12/2023), Rusia menuduh Kiev pelaku, sehari usai serangan udara 18 jam Rusia terhadap seluruh sasaran di Ukraina yang diklaim menewaskan 39 orang. (Sumber: Russia Emergency Situations Ministry via AP)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Deni Muliya

MOSKOW, KOMPAS.TV - Gempuran balik Ukraina di kota perbatasan Rusia, Belgorod menewaskan 14 orang, termasuk 2 anak-anak dan melukai 108 orang pada hari Sabtu, (30/12/2023).

Pihak Rusia menuduh Kiev pelakunya, sehari setelah serangan udara 18 jam Rusia terhadap seluruh sasaran di Ukraina yang diklaim menewaskan 39 orang.

Gambar-gambar Belgorod di media sosial menunjukkan mobil yang terbakar dan asap hitam membubung di antara bangunan yang rusak.

Menurut laporan Associated Press pada Minggu (31/12/2023), sirene serangan udara pun bersuara.

Salah satu serangan mengenai area sekitar arena seluncur es di pusat kota, yang terletak 40 km di utara perbatasan Ukraina, 670 kilometer di selatan Moskow.

Meskipun Belgorod sudah pernah mendapat serangan sebelumnya, namun jarang terjadi pada siang hari dan biasanya menelan lebih sedikit korban jiwa.

Melalui media sosial, gubernur regional Vyacheslav Gladkov menggambarkan akibat serangan sebagai yang terburuk dihadapi oleh kota tersebut.

Terutama sejak Moskow memulai serangan penuh skala di Ukraina hampir dua tahun yang lalu.

Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan, amunisi yang digunakan dalam serangan tersebut diidentifikasi sebagai roket buatan Ceko, Vampire, dan rudal Olkha yang dilengkapi dengan hulu ledak bom tandan.

Namun demikian, tidak ada informasi tambahan yang disediakan, dan Associated Press tidak dapat memverifikasi klaim tersebut.

"Kejahatan ini tidak akan luput dari hukuman," demikian pernyataan kementerian Rusia di media sosial.



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x