Kompas TV internasional kompas dunia

Hamas: Tidak akan Ada Pertukaran Tawanan Sebelum Israel Tarik Pasukan dan Gencatan Senjata Permanen

Kompas.tv - 18 Desember 2023, 20:14 WIB
hamas-tidak-akan-ada-pertukaran-tawanan-sebelum-israel-tarik-pasukan-dan-gencatan-senjata-permanen
Seorang pria duduk lemas di dekat deretan jenazah yang sebagian besar adalah anak-anak korban serangan Israel ke Gaza. Seorang perwakilan Hamas menyatakan pembahasan kesepakatan pertukaran sandera-tahanan dengan Tel Aviv tidak akan terjadi sampai pasukan Israel mundur dari Jalur Gaza dan menerapkan gencatan senjata permanen. (Sumber: AP Photo/Fatima Shbair)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Gading Persada
Seorang pria duduk lemas di dekat deretan jenazah yang sebagian besar adalah anak-anak korban serangan Israel ke Gaza. Seorang perwakilan Hamas menyatakan pembahasan kesepakatan pertukaran sandera-tahanan dengan Tel Aviv tidak akan terjadi sampai pasukan Israel mundur dari Jalur Gaza dan menerapkan gencatan senjata permanen. (Sumber: AP Photo/Fatima Shbair)

Al-Haye menekankan Gaza, Tepi Barat, dan seluruh Palestina bersatu, dan hanya rakyat yang akan menentukan pemerintahan mereka. 

"Masa depan Gaza terkait dengan masa depan Yerusalem dan seluruh Palestina, dan kami adalah bagian dari rakyat kami," kata Al-Haye.

Dia juga menekankan perlunya ratusan truk bantuan mencapai Gaza setiap hari, mendesak negara-negara Arab dan Islam untuk memberikan tekanan guna bantuan kemanusiaan.

"Pendudukan Israel menyerang Gaza dengan dua senjata: bom dan kelaparan," tambahnya.

Adapun di Tepi Barat Palestina, pasukan Israel menahan 35 warga Palestina tambahan di Tepi Barat yang diduduki pada Senin (18/12/2023), sehingga total menjadi 4.575 orang sejak 7 Oktober, sambil juga membunuh lebih dari 300 warga Palestina selama periode yang sama.

Dalam sebuah pernyataan bersama, Masyarakat Tahanan Palestina dan Komisi Urusan Tahanan mengatakan jumlah tahanan tidak termasuk mereka yang ditangkap di Jalur Gaza selama periode yang sama.

Sebanyak 301 warga Palestina tewas oleh pasukan Israel dan para pemukim di Tepi Barat sejak 7 Oktober, ditambah dengan lebih dari 3.100 lainnya yang terluka, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Tegangan tinggi di seluruh Tepi Barat akibat serangan militer Israel di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober.

Israel melancarkan serangan udara dan darat di Jalur Gaza sebagai pembalasan atas serangan Hamas, membunuh setidaknya 18.800 warga Palestina, sebagian besar anak-anak dan perempuan, dan melukai 51.000 lainnya, menurut otoritas kesehatan di enklave pesisir itu.

Hampir 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas, sementara lebih dari 130 sandera masih berada dalam tahanan.


 



Sumber : Anadolu / Al Jazeera


BERITA LAINNYA



Close Ads x