Kompas TV internasional kompas dunia

Blinken Kritik Israel, Sebut Gagal Lindungi Warga Sipil di Gaza

Kompas.tv - 8 Desember 2023, 17:50 WIB
blinken-kritik-israel-sebut-gagal-lindungi-warga-sipil-di-gaza
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken melontarkan kritik kepada Israel yang gagal melindungi warga sipil di Gaza, Kamis (7/12/2023). (Sumber: AP Photo)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Vyara Lestari

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken melontarkan kritik kepada Israel yang gagal melindungi warga sipil di Gaza.

Blinken mengatakan bahwa masih ada kesenjangan antara niat Israel untuk melindungi warga sipil dengan hasil di lapangan di mana masih banyak warga sipil tewas di Gaza.

"Kami berada di sini hampir satu minggu dalam kampanye di selatan setelah berakhirnya jeda kemanusiaan, tetap penting bagi Israel untuk memberikan prioritas pada perlindungan warga sipil," kata Blinken dalam konferensi pers di Washington bersama Menteri Luar Negeri Britania Raya David Cameron, Kamis (7/12/2023), dikutip dari Anadolu.

"Dan masih ada kesenjangan antara apa yang saya katakan ketika saya berada di sana, niat untuk melindungi warga sipil, dan hasil yang sebenarnya kita lihat di lapangan," ujarnya.

Blinken pun meminta Israel untuk mementingkan keselamatan warga sipil di Gaza agar tidak lagi menjadi korban dalam upaya Israel menumpas Hamas di Gaza.

"Ada beberapa hal yang kami anggap penting untuk benar-benar difokuskan, tidak hanya memiliki area aman, tetapi juga memastikan bahwa komunikasi membuat orang tahu di mana mereka bisa pergi, kapan mereka bisa pergi dengan aman, menjelaskan dengan sangat jelas kapan periode perpindahan dari satu tempat ke tempat lain berlaku," papar Blinken.

Selama operasi serangan militer Israel di Gaza sejak 7 Oktober lalu, pejabat di Gaza mengatakan setidaknya 17.177 orang telah tewas, di mana sekitar 70% adalah perempuan dan anak-anak.

Sementara itu, lebih dari 46.000 orang menjadi korban luka dan sebanyak 1,9 juta orang diperkirakan telah mengungsi di Gaza.

Baca Juga: AS Masih Berharap Arab Saudi-Israel Normalisasi Hubungan, padahal Gaza Masih Merana

Gaza juga mengalami krisis kemanusiaan dengan kurangnya kebutuhan dasar seperti makanan, air, tempat tinggal yang layak, fasilitas sanitasi, dan perawatan medis, menurut PBB.

Dengan korban sipil yang terus bertambah, Blinken menuturkan bahwa AS secara rutin berbicara dengan pihak Israel, termasuk percakapan antara Presiden Joe Biden dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengenai perlindungan warga sipil pada Kamis kemarin.

"Israel memiliki kewajiban untuk melakukan segala yang mungkin untuk memberikan prioritas pada perlindungan warga sipil dan memaksimalkan bantuan kemanusiaan," ucapnya.

Mengenai situasi Gaza usai perang nantinya, Blinken menegaskan AS sangat jelas untuk mengedepankan solusi dua negara.

Menurutnya, penting bagi Palestina memiliki tanggung jawab dan kendali atas Gaza, serta pada akhirnya bergabung dengan Tepi Barat.

"Dan cara terbaik untuk melakukannya adalah melalui dua negara," lanjutnya.

"Sekarang, akan ada pertanyaan yang sangat menantang mengenai keamanan, tata pemerintahan, rekonstruksi yang harus kita tangani."

Terkait hal tersebut, Blinken mengatakan bahwa akan didiskusikan dengan negara-negara lain, termasuk anggota Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam, yang menteri luar negerinya akan menuju Washington pada Jumat (8/12/2023) untuk bertemu dengan diplomat puncak AS.

Baca Juga: Bocor Rekaman Suara di Helikopter Militer Israel Tembaki Sandera yang Ditahan Hamas

Sejumlah menteri luar negeri seperti dari Palestina, Arab Saudi, Indonesia, Mesir, Yordania, Qatar, Nigeria, dan Turki akan mengunjungi Washington pada Jumat untuk mendorong AS agar menghentikan konflik di Jalur Gaza.

Dalam kesempatan tersebut, Blinken juga sempat ditanya mengenai laporan tentang pembunuhan seorang jurnalis Reuters dalam serangan udara Israel pada 13 Oktober.

"Dan penting serta sesuai untuk melakukan penyelidikan penuh dan menyeluruh," jawab Blinken.

"Pemahaman saya adalah bahwa Israel telah memulai penyelidikan tersebut, dan akan penting untuk melihat penyelidikan tersebut mencapai kesimpulan, serta melihat hasil dari penyelidikan tersebut," tambahnya.


Sementara itu, Cameron mengatakan bahwa Inggris mendukung AS dalam mendukung Israel dan haknya untuk membela diri.

Namun ia juga menekankan pentingnya patuh pada hukum humaniter internasional dan berupaya meminimalkan korban sipil.

"Mengenai masa depan, kita harus mulai tidak hanya memberikan bantuan yang diperlukan bagi penduduk Gaza, mungkin menggunakan jalur maritim serta jalur darat jika diperlukan, tetapi juga memikirkan masa depan setelah operasi militer ini selesai," kata dia.

"Dan kami membahas dalam pertemuan kami bagaimana kita membangun dan merevitalisasi Otoritas Palestina, bagaimana kita merencanakan langkah-langkah setelah operasi ini selesai, dan bagaimana kita merencanakan masa depan menuju masa depan yang aman untuk Israel dan rakyat Palestina," jelas Cameron.

Baca Juga: Militer Israel Klaim Kepung Markas Pemimpin Hamas Yahya Sinwar, Reaksinya Bikin Zionis Was-Was

 

 



Sumber : Anadolu


BERITA LAINNYA



Close Ads x