Kompas TV internasional kompas dunia

Militer Israel Bergerak ke Selatan Gaza Usai 3 Hari Pengeboman, Warga Palestina Kian Terancam

Kompas.tv - 4 Desember 2023, 07:59 WIB
militer-israel-bergerak-ke-selatan-gaza-usai-3-hari-pengeboman-warga-palestina-kian-terancam
Militer Israel di bawah pimpinan Jenderal Herzi Halevi pada 29 November 2023 menyetujui rencana operasional untuk melanjutkan serangan darat di Jalur Gaza, sementara rakyat Gaza masih berjuang mencari dengan tangan kosong jasad keluarga mereka yang hilang tertimbun reruntuhan bom Israel (Sumber: Times of Israel)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Iman Firdaus

GAZA, KOMPAS.TV - Militer Israel semakin memperluas penyerangan daratnya dengan bergerak ke sebelah selatan Gaza.

Pegerakan tersebut dilakukan setelah tiga hari pengeboman besar-besaran ke wilayah selatan Gaza.

Laporan awal radio militer Israel dikutip dari BBC, Senin (4/12/2023), mengonfirmasikan Israel telah meluncurkan operasi darat ke utara Khan Younis.

Selain itu BBC juga telah memverifikasi adanya tank Israel yang beroperasi di dekat kota tersebut.

Baca Juga: Netanyahu Tolak Perintah AS dan Otoritas Palestina Kelola Gaza Usai Perang, Ingin Hamas Hancur

Kepala Pasukan Pertahanan Israel (IDF) kemudian mengatakan bahwa pasukannya menghadapi pertempuran yang kuat dan menyeluruh di Gaza.

Komandan IDF, Letnan Jenderal Herzi Halevi berbicara kepada pasukan cadangan dari divisi Gaza tentang tujuan militer, dan pembunuhan komandan Hamas oleh IDF.

“Kami bertempur dengan kuat dan menyeluruh di utara Gaza, dan kami juga melakukannya sekarang di Gaza selatan,” katanya.

Juru Bicara IDF kemudian mengonfirmasikan Israel terus memperluas serangan darat di seluruh Gaza.

Hal itu termasuk dari pasukan yang melakukan pertempuran tatap muka dengan teroris.

Sejak gencatan senjata sementara berakhir, Israel telah melanjutkan kampanye pengeboman skala besar di Gaza, yang oleh penduduk Khan Younis digambarkan sebagai gelombang serangan terberat sejauh ini.

Pergerakan Israel ke selatan Gaza pun membuat kepanikan, apalagi banyak pengungsi dari utara ke selatan.

Pejabat PBB menggambarkan tingkat kepanikan yang tak pernah dilihat sebelumnya di Rumah Sakit Gaza, setelah militer Israel fokus penyerangan ke selatan,

Pejabat UNICEF James Elder menggambarkan Rumah Sakit Nasser di Khan Younis sebagai zona perang.

Baca Juga: AS Kirim Bom Penghancur Bunker ke Israel Sejak 7 Oktober, Lebih 15.000 Warga Gaza Tewas Sejak Itu

Seorang penasihat Perdana Militer (PM) Israel mengatakan upaya maksimal untuk menghindari pembunuhan warga sipil.


 

Elder mengatakan ia bisa mendengar ledakan besar terus-menerus di dekat rumah sakit Nasser dan anak-anak datang dengan luka di kepala, luka bakar parah, dan pecahan peluru akibat ledakan baru-baru ini.

“Ini adalah rumah sakit yang sering saya kunjungi dan anak-anak mengenal saya sekarang, keluarga-keluarga mengenal saya sekarang. Orang-orang yang sama itu memegang tangan saya, atau memegang baju saya dan berkata ‘tolong bawa kami ke tempat yang aman’. Di mana yang aman?” katanya.

“Sayang sekali mereka mengajukan pertanyaan yang satu-satunya jawabannya adalah tak ada tempat aman. Itu termasuk, seperti yang mereka tahun, rumah sakit,” tambahnya.




Sumber : BBC


BERITA LAINNYA



Close Ads x