Kompas TV internasional kompas dunia

Rumah Sakit Indonesia di Gaza Umumkan Berhenti Beroperasi karena Listrik Padam akibat BBM Habis

Kompas.tv - 11 November 2023, 11:00 WIB
rumah-sakit-indonesia-di-gaza-umumkan-berhenti-beroperasi-karena-listrik-padam-akibat-bbm-habis
Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina. Rumah sakit Indonesia di Gaza hari Jumat, (10/11/2023) mengumumkan malam ini pemadaman listrik total di semua fasilitas rumah sakit setelah kehabisan BBM untuk generator listrik. (Sumber: Tribunnews)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Desy Afrianti

GAZA, KOMPAS.TV - Rumah sakit Indonesia di Gaza hari Jumat, (10/11/2023) mengumumkan malam ini pemadaman listrik total di semua fasilitas rumah sakit setelah kehabisan bahan bakar.

Pengurus rumah sakit telah memperingatkan beberapa hari yang lalu tentang pemadaman listrik total di semua ruang dan peralatan medis rumah sakit karena sudah tidak memiliki cadangan bahan bakar, seperti dilaporkan oleh WAFA, Sabtu, (11/11/2023).

Sumber medis memperingatkan pemadaman listrik total di rumah sakit Indonesia akan mengakibatkan bencana kemanusiaan.

Pada Jumat malam, (10/11/2023), militer Israel kembali melancarkan serangan udara terhadap sekitar rumah sakit Al-Shifa dan rumah sakit Indonesia di Jalur Gaza, seperti dilaporkan oleh WAFA.

Pesawat tempur dan artileri Israel menembakkan peluru yang ditujukan ke halaman Rumah Sakit al-Shifa dan sekitar Rumah Sakit Indonesia.

Militer Israel sebelumnya menjatuhkan bom fosfor putih yang dilarang secara internasional di daerah sekitar rumah sakit al-Shifa dan di perkemahan pengungsi al-Shati (Pantai).

Baca Juga: Israel Gempur Rumah Sakit di Gaza, Direktur RS Al Shifa: Tragis, Ini Perang Melawan RS!

Korban anak-anak dari serangan Israel di kamp Jabalia. Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina. Rumah sakit Indonesia di Gaza hari Jumat, (10/11/2023) mengumumkan malam ini pemadaman listrik total di semua fasilitas rumah sakit setelah kehabisan BBM untuk generator listrik, mengancam nyawa ratusan pasien luka berat akibat serangan Israel yang dirawat disana. (Sumber: AP Photo)

Puluh ribu orang pengungsi mencari perlindungan di rumah sakit al-Shifa, selain dari para pasien, ratusan luka, staf medis, dan wartawan.

Kementerian Kesehatan Palestina pada Jumat, (10/11/2023), mendesak untuk intervensi mendesak untuk menghentikan "pembantaian" terhadap rumah sakit di Gaza di tengah pengepungan dan serangan Israel yang terus berlanjut.

Dalam sebuah pernyataan, Menteri Kesehatan di Ramallah, Mai Al-Kaila meminta "dihentikannya pembantaian terhadap rumah sakit dan pasien, staf medis, dan orang yang mengungsi di rumah sakit," sambil menambahkan "bencana yang terjadi di Gaza sekarang belum pernah terjadi dalam sejarah Palestina dan dunia."

"Rumah sakit dikepung, dibom, dan mereka yang berada di dalamnya tewas di depan seluruh dunia, tanpa Israel memperhatikan hukum, moral, atau adat dan adab. Ini adalah pembantaian," kata menteri tersebut.

Dia menggambarkan situasi saat ini sebagai keputusan yang sengaja membiarkan kematian, dengan alasan kurangnya bahan bakar dan persediaan medis sebagai alasan meningkatnya kematian di antara yang terluka.

Al-Kaila menyoroti kondisi buruk infrastruktur kesehatan Gaza, mencatat bahwa 21 dari 35 rumah sakit di Gaza sekarang benar-benar tidak berfungsi.

Baca Juga: Kepala HAM PBB Volker Turk Tuntut Penyelidikan atas Serangan Israel terhadap Warga Sipil di Gaza

Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina. Rumah sakit Indonesia di Gaza hari Jumat, (10/11/2023) mengumumkan malam ini pemadaman listrik total di semua fasilitas rumah sakit setelah kehabisan BBM untuk generator listrik, mengancam nyawa ratusan pasien luka berat akibat serangan Israel yang dirawat disana. (Sumber: AP Photo)

Rumah Sakit Anak Al-Nasr di barat Kota Gaza menjadi tidak beroperasi pada Jumat akibat serangan Israel, menyebabkan kematian anak karena kekurangan oksigen, seperti yang dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan Palestina.

Rumah sakit ini diserang dua kali, kata direktur Mustafa al-Kalhalut.

"Serangan satu kali menyasar gerbang rumah sakit dan yang lainnya diarahkan ke departemen di rumah sakit," kata direktur tersebut dalam pernyataan, menambahkan bahwa "rumah sakit mengalami kerusakan besar dan pasien dibiarkan tanpa oksigen sehingga mengakibatkan kematian satu anak."

Al-Kalhalut menyoroti bahwa pasokan listrik ke peralatan penopang kehidupan di unit perawatan intensif, yang menampung beberapa anak, juga terputus. Akibatnya, rumah sakit tidak dapat memberikan layanan di luar unit perawatan intensif, di mana delapan pasien saat ini sedang menjalani perawatan.


"Tidak ada yang bisa mencapai rumah sakit dan ambulans di jalan juga menjadi sasaran," kata dokter Palestina tersebut.

Direktur tersebut memohon kepada Palang Merah dan lembaga internasional untuk segera memberikan bantuan mendesak untuk menyelamatkan staf dan pasien Rumah Sakit Anak Al-Nasr.




Sumber : WAFA / Anadolu


BERITA LAINNYA



Close Ads x