Kompas TV internasional kompas dunia

Puluhan Tewas usai Israel Gempur RS Anak dan Klinik Gaza, Ambulans Ditembaki, Gagal Evakuasi Korban

Kompas.tv - 10 November 2023, 17:25 WIB
puluhan-tewas-usai-israel-gempur-rs-anak-dan-klinik-gaza-ambulans-ditembaki-gagal-evakuasi-korban
Anak kecil dan perempuan korban serangan bom Israel di RS al-Shifa di Gaza, Selasa (7/11/2023). Sejumlah warga sipil, termasuk anak-anak dan perempuan, tewas terbantai dan luka serius hari Jumat (10/11/2023) ketika pasukan Israel kembali menyerang klinik rawat jalan di Kompleks Medis Al-Shifa di Kota Gaza. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

GAZA, KOMPAS.TV – Sejumlah warga sipil, termasuk anak-anak dan perempuan, tewas terbantai secara tragis dan lainnya mengalami luka serius hari Jumat, (10/11/2023) ketika pasukan pendudukan Israel kembali melancarkan serangan udara dan artileri mereka pada bangunan klinik rawat jalan di Kompleks Medis Al-Shifa di Kota Gaza.

Koresponden WAFA melaporkan pasukan Israel menargetkan bangunan klinik rawat jalan dengan rudal dan peluru artileri, menyebabkan puluhan korban sipil Gaza terbantai, termasuk anak-anak dan perempuan tak bersalah.

Sebelumnya, pada Jumat dini hari, pasukan pendudukan Israel menghantam gerbang masuk Rumah Sakit Anak Al Nasr di sebelah barat Kota Gaza, mengakibatkan semua layanan berhenti total.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Ashraf al-Qidra mengatakan rumah sakit anak utama sudah berulang kali diserang, membahayakan nyawa anak-anak, staf, dan pengungsi.A

Al-Qidra dalam sebuah pernyataan mengatakan ambulans tidak dapat mencapai Rumah Sakit Anak Al-Nasr untuk mengevakuasi korban karena menjadi target penembakan dan pengeboman, seperti dilaporkan Associated Press.

Al-Qidra meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Komite Internasional untuk hadir di Rumah Sakit Al-Rantisi dan Rumah Sakit Anak Al-Nasr untuk melindunginya dan memberikan ruang bagi ambulans untuk mengevakuasi korban.

Dia mengatakan pihak berwenang di Gaza melakukan segala upaya untuk menjaga layanan kesehatan tetap berjalan, tetapi hanya ada "beberapa jam" lagi hingga rumah sakit di Gaza dan utara Gaza berhenti memberikan layanan.

Baca Juga: Palestina: Israel Perluas Serbuan ke Tepi Barat dan Yerusalem, Ingin Usir Seluruh Rakyat Palestina

Warga sipil korban serangan Israel di Deir al-Balah. Anak kecil dan perempuan korban serangan bom Israel di RS al-Shifa di Gaza, Selasa, (17/11/2023). Sejumlah warga sipil, termasuk anak-anak dan perempuan, tewas terbantai dan luka serius hari Jumat, (10/11/2023) ketika pasukan Israel kembali menyerang klinik rawat jalan di Kompleks Medis Al-Shifa di Kota Gaza. (Sumber: WAFA Palestine)

A-Qidra memohon kepada negara-negara Arab dan Muslim "dan orang-orang bebas di dunia" untuk segera bertindak membawa pasokan medis dan bahan bakar ke rumah sakit sebelum "bencana besar terjadi."

Pasukan pendudukan Israel juga mengebom sekitar Rumah Sakit Yayasan Kemanusiaan Sahabat Pasien di Gaza, mengakibatkan kerusakan. Sementara itu, sebuah ambulans hancur akibat tembakan artileri Israel yang intens di sekitar Rumah Sakit Al-Awda di utara Gaza.

Sebuah kebakaran besar juga terjadi di lantai bawah Rumah Sakit Anak Rantisi di sebelah barat Kota Gaza setelah menjadi target serangan udara Israel.

Penargetan Israel terhadap rumah sakit dan klinik di Gaza banyak dikutuk oleh organisasi internasional, dengan seruan untuk segera menghentikan agresi Israel dan menghormati hukum kemanusiaan untuk melindungi warga sipil, terutama mereka yang mencari bantuan medis dan pengungsi yang mencari perlindungan.


Jumlah kematian akibat dibunuh tentara Israel di Jalur Gaza mencapai 10.790 warga sipil, sementara jumlah kematian di Tepi Barat meningkat menjadi 176 orang. Selain itu, 26.000 warga Palestina terluka di Gaza, dan hampir 2.450 lainnya di Tepi Barat.

Pada tanggal 29 Oktober, kata kementerian, dilaporkan sekitar 2.650 warga Palestina, termasuk setidaknya 1.400 anak, hilang, yang mungkin terjebak atau tewas di bawah reruntuhan, menunggu penyelamatan.

Dari 35 rumah sakit di Gaza, 18 saat ini tidak beroperasi karena kampanye pengeboman Israel dan habisnya cadangan bahan bakar.

 

 



Sumber : WAFA / Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x