Kompas TV internasional kompas dunia

Palestina: Israel Perluas Serbuan ke Tepi Barat dan Yerusalem, Ingin Usir Seluruh Rakyat Palestina

Kompas.tv - 10 November 2023, 16:07 WIB
palestina-israel-perluas-serbuan-ke-tepi-barat-dan-yerusalem-ingin-usir-seluruh-rakyat-palestina
Seorang pria di reruntuhan kamp Jabaliya, Gaza yang hancur akibat serangan Israel, Rabu (1/11/2023). Israel meluaskan agresinya dari Jalur Gaza ke Tepi Barat dan Yerusalem, kata jubir presiden Palestina, Nabil Abu Rudeineh, Kamis, (9/11/2023), "Bertujuan membunuh dan mengusir sebanyak mungkin warga Palestina dan untuk menghapuskan masalah Palestina." (Sumber: Abed Khaled/Associated Press)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

RAMALLAH, KOMPAS.TV - Israel meluaskan agresinya dari Jalur Gaza ke Tepi Barat dan Yerusalem, dengan tujuan membunuh dan mengusir sebanyak mungkin warga Palestina.

Hal itu diungkapkan juru bicara presiden Palestina, Nabil Abu Rudeineh, Kamis (9/11/2023), seperti laporan kantor berita Palestina WAFA, Jumat (10/11/2023).

"Israel memindahkan agresinya yang penuh ciri khas terhadap rakyat Palestina kami di Gaza ke Tepi Barat, di mana hari ini mereka membunuh dan melukai puluhan warga kami," ujarnya.

"Israel bertujuan membunuh dan mengusir sebanyak mungkin warga Palestina dan untuk menghapuskan masalah soal Palestina," kata Abu Rudeineh.

Abu Rudeinah meminta Amerika Serikat (AS) "mewajibkan pemerintah pendudukan Israel untuk menghentikan agresi komprehensif ini terhadap rakyat kami di mana pun."

Mengajukan pertanyaan terkait posisi pemerintah AS terhadap serangan Israel di Gaza dan Tepi Barat, Abu Rudeineh berkata, "Apakah pengeboman kota Jenin dan kampnya dengan roket dan pesawat serta pembunuhan puluhan warga kami, termasuk anak-anak dan perempuan, masuk dalam kategori pembelaan diri, ataukah itu agresi brutal, genosida, pembunuhan, dan pengusiran?"

Ia mendesak agar pertemuan puncak Arab dan Islam yang akan datang mengambil keputusan yang "sepadan dengan skala agresi Israel terhadap rakyat Palestina."

Baca Juga: Ini Resolusi Majelis Umum PBB yang Tegaskan Kedaulatan Palestina atas Sumber Daya Alam Mereka

Warga mengungsi ke selatan Gaza, Kamis (9/11/2023). Israel meluaskan agresinya dari Jalur Gaza ke Tepi Barat dan Yerusalem, kata jubir presiden Palestina, Nabil Abu Rudeineh, Kamis (9/11/2023), yang "bertujuan membunuh dan mengusir sebanyak mungkin warga Palestina dan untuk menghapuskan masalah Palestina." (Sumber: AP Photo/Hatem Moussa)

Kementerian Luar Negeri Palestina merilis pernyataan yang mengutuk "secara tegas agresi brutal dan serangan yang dilakukan oleh pasukan pendudukan sejak pagi ini terhadap rakyat kami secara umum dan terhadap Jenin, dan kota-kotanya secara khusus."

"Pihak berwenang pendudukan sedang melakukan hukuman kolektif terhadap rakyat kami di Jalur Gaza dan Tepi Barat yang diduduki dan mencoba memberlakukan perubahan baru pada realitas menggunakan kekuatan, sesuai dengan peta kepentingan kolonial mereka," demikian pernyataannya.

Pernyataan tersebut juga menuduh Israel mencoba "meledakkan situasi di Tepi Barat yang diduduki dan memaksa situasi tersebut masuk ke dalam spiral kekerasan yang tak terkendali" dan berupaya mengubah realitas di lapangan, memanfaatkan kesibukan global dengan perang di Gaza.

Pernyataan tersebut menyerukan kepada komunitas internasional untuk "segera campur tangan untuk menghentikan agresi pendudukan terhadap rakyat kami dan memaksa negara pendudukan untuk tunduk pada keinginan internasional untuk perdamaian dan mengakhiri pendudukan mereka atas tanah Negara Palestina sebelum terlambat."

Sebanyak 18 warga Palestina tewas akibat tembakan pasukan Israel di Tepi Barat pada Kamis, sehingga total kematian di wilayah yang diduduki sejak konflik terakhir meletus menjadi 181 jiwa. Israel melakukan serbuan militer harian di berbagai kota di Tepi Barat di tengah peningkatan kekerasan pemukim.

Jumlah kematian akibat pembunuhan oleh tentara Israel di Jalur Gaza mencapai 10.790 warga sipil, sementara jumlah kematian di Tepi Barat meningkat menjadi 176 orang. Selain itu, 26.000 warga Palestina terluka di Gaza, dan hampir 2.450 lainnya di Tepi Barat.

Pada tanggal 29 Oktober, kata kementerian, dilaporkan bahwa sekitar 2.650 warga Palestina, termasuk setidaknya 1.400 anak, hilang, yang mungkin terjebak atau tewas di bawah reruntuhan, menunggu penyelamatan. Dari 35 rumah sakit di Gaza, 18 saat ini tidak beroperasi karena pengeboman Israel dan habisnya cadangan bahan bakar.


 




Sumber : Anadolu / WAFA


BERITA LAINNYA



Close Ads x