Kompas TV internasional kompas dunia

DK PBB Gagal Sepakat soal Konflik Gaza, Kisruh soal Diksi Jeda atau Gencatan Senjata Kemanusiaan

Kompas.tv - 7 November 2023, 15:50 WIB
dk-pbb-gagal-sepakat-soal-konflik-gaza-kisruh-soal-diksi-jeda-atau-gencatan-senjata-kemanusiaan
Bendera PBB. Dewan Keamanan PBB hari Senin, (6/11/2023) waktu New York kembali gagal mencapai kesepakatan resolusi perang Israel-Hamas, Amerika Serikat mendukung "jeda kemanusiaan" sementara banyak anggota DK PBB menuntut "gencatan senjata kemanusiaan" demi pengiriman bantuan yang sangat dibutuhkan dan untuk mencegah kematian lebih banyak warga sipil di Gaza. (Sumber: Alexandros Michailidis/Shutterstock.com)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

Setidaknya 10.022 warga Palestina, termasuk 4.104 anak-anak dan 2.641 wanita, tewas terbunuh serangan Israel di Jalur Gaza dan 159 warga sipil Palestina juga tewas dan 2.250 luka-luka oleh pasukan Israel di Tepi Barat dalam periode yang sama.

Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), angka kematian hampir 50 persen warga Palestina sejak 7 Oktober adalah anak-anak, menunjukkan sekitar lima anak tewas setiap jam di Gaza.

LSM berbasis di Inggris, Save The Children, mengungkapkan jumlah anak-anak yang tewas di Palestina dalam tiga minggu terakhir saja melampaui jumlah korban tewas dalam konflik di seluruh dunia pada tahun 2020, 2021, dan 2022.

Baca Juga: Situasi di Gaza Makin Mencekam, Israel Dikabarkan akan Menerobos Gaza dalam 48 Jam ke Depan


Israel membombardir Rumah Sakit Al-Ahli Arabi Baptist dan Rumah Sakit Persahabatan Turki-Palestina di Gaza, menewaskan ribuan warga sipil, sementara juga menargetkan sekitar rumah sakit yang terafiliasi dengan Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina dan Indonesia.

Fasilitas perawatan kesehatan terbesar di Gaza, Rumah Sakit Al-Shifa, di mana ribuan orang luka dan warga sipil mencari perlindungan, juga menjadi sasaran dari tentara Israel.

Israel dituduh melakukan kejahatan perang karena serangannya yang secara langsung menargetkan warga sipil dan infrastruktur sipil di Jalur Gaza, serta pemblokiran pasokan makanan, air, listrik, bahan bakar, dan obat-obatan vital ke Gaza.

Menurut Konvensi Jenewa 1949, "Rumah sakit sipil yang memberikan perawatan kepada yang terluka dan sakit, orang yang lemah, dan kelahiran, dalam keadaan apa pun tidak boleh menjadi objek serangan, namun harus selalu dihormati dan dilindungi oleh mereka yang terlibat konflik."

Dalam serangan lintas batas yang telah berlangsung sejak 8 Oktober antara tentara Israel dan Hizbullah, 61 anggota kelompok Lebanon dan empat tentara Israel tewas.

Menurut Israel, 30 tentara telah tewas dalam bentrokan di Gaza sejak 31 Oktober, sementara sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam menyandera 242 warga Israel.

 

 



Sumber : Associated Press / Anadolu



BERITA LAINNYA



Close Ads x