Kompas TV internasional kompas dunia

China Jelaskan Veto Resolusi DK PBB soal Israel-Palestina: Merusak Prospek Solusi Dua Negara

Kompas.tv - 27 Oktober 2023, 19:36 WIB
china-jelaskan-veto-resolusi-dk-pbb-soal-israel-palestina-merusak-prospek-solusi-dua-negara
Sebuah rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB mengenai konflik Israel-Palestina yang diajukan Amerika Serikat akan sepenuhnya menghancurkan solusi dua negara jika disetujui, itulah mengapa Beijing menentang dan menjatuhkan veto, kata Duta Besar China untuk PBB Zhang Jun. (Sumber: Anadolu)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Iman Firdaus

ANKARA, KOMPAS.TV - Rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB mengenai konflik Israel-Palestina yang diajukan Amerika Serikat diveto oleh China dan Rusia. China berpendapat resolusi itu  akan sepenuhnya "menghancurkan" solusi dua negara jika disetujui. Itulah alasan Beijing menentang dan menjatuhkan veto, kata Duta Besar China untuk PBB Zhang Jun.

Berbicara di dewan hari Rabu, (25/10/2023), Duta Besar China untuk PBB Zhang Jun mengatakan proposal tersebut "menyimpang dari semangat resolusi PBB sebelumnya dan memasukkan logika berbahaya tentang benturan peradaban serta pembenaran perang dan penggunaan kekuatan."

"Jika diadopsi, itu akan sepenuhnya merusak prospek solusi dua negara dan menjatuhkan rakyat Palestina dan Israel ke dalam siklus kebencian dan konfrontasi," tambahnya, sesuai dengan transkrip resmi pernyataannya seperti laporan Anadolu, Kamis, (26/10/2023).

Ia menambahkan pihak AS mengabaikan rekan-rekan anggota dewan lainnya, termasuk Cina, Rusia, Uni Emirat Arab, dan Brasil, yang mengusulkan perubahan pada teks resolusi, dan hanya melakukan perubahan kosmetik pada rancangan tersebut sebelum mengajukannya.

Pada hari Rabu, dua rancangan resolusi yang diajukan secara terpisah oleh AS dan Rusia mengenai konflik Israel-Palestina yang sedang berlangsung gagal disetujui oleh Dewan Keamanan PBB.

Dewan Keamanan pertama kali memberikan suara pada rancangan resolusi AS, yang menyerukan jeda kemanusiaan di Gaza, mengutuk serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel, dan meminta "pembebasan segera dan tanpa syarat dari semua sandera yang tersisa" yang ditahan oleh Hamas.

Resolusi ini mendapatkan 10 suara mendukung, sementara  Rusia, Cina, dan Uni Emirat Arab memberikan suara menentang. Anggota tetap dewan, Rusia dan Cina, keduanya memiliki hak veto atas setiap resolusi, terlepas dari bagaimana anggota lain memberikan suara.

Baca Juga: Saling Veto Terjadi terkait Resolusi Gaza-Israel di PBB, Rusia dan China Kompak Adang AS

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres berbicara dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB di markas PBB di New York, Selasa (24/10/2023). (Sumber: Seth Wenig/Associated Press)

Uni Emirat Arab adalah anggota sementara dewan.

Hampir tiga minggu dalam konflik saat ini, yang dimulai pada 7 Oktober, sekitar 7.028 warga Palestina tewas, termasuk 2.913 anak-anak, 1.709 perempuan, dan 397 lansia, bersama dengan 1.400 warga Israel, menurut data resmi.

Sedangkan rancangan resolusi kedua yang dipimpin Rusia, tak diadopsi karena gagal mendapatkan jumlah suara yang mendukung.

Empat anggota DK PBB yang memberikan dukungan adalah China, Gabon, Rusia dan UEA.

Sedangkan dua yang menentang adalah Inggris dan AS, serta yang memutuskan abstain ada sembilan yaitu Albania, Brasil, Ekuador, Prancis, Ghana, Jepang, Malta, Mozambik dan Swiss.

Agar suatu resolusi bisa diadopsi, resolusi tersebut harus didukung setidaknya oleh sembilan anggota DK PBB.


 

Kedua resolusi yang diajukan juga menyerukan gencatan senjata kemanusiaan atau jeda kemanusiaan, untuk memungkinkan pengiriman bantuan yang aman bagi warga sipil Palestina di Gaza.




Sumber : Anadolu


BERITA LAINNYA



Close Ads x