Kompas TV internasional kompas dunia

Arab Saudi dan Negara Arab Murka Pengeboman Israel atas Rumah Sakit di Gaza, Batas Kesabaran Habis

Kompas.tv - 18 Oktober 2023, 11:15 WIB
arab-saudi-dan-negara-arab-murka-pengeboman-israel-atas-rumah-sakit-di-gaza-batas-kesabaran-habis
Anak kecil dan perempuan korban serangan bom Israel di rumah sakit Al-Ahli di lantai di rumah sakit al-Shifa di Kota Gaza, Jalur Gaza tengah, setelah tiba dari rumah sakit al-Ahli menyusul ledakan di sana, Selasa, 17 Oktober 2023. Arab Saudi mengutuk keras serangan udara Israel yang membunuh sekitar 500 warga Palestina di rumah sakit Al-Ahli Gaza yang dipadati pasien dan pengungsi hari Selasa (17/10/2023). (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Gading Persada

RIYADH, KOMPAS.TV - Arab Saudi memimpin kecaman global atas serangan udara Israel di sebuah rumah sakit Gaza yang menewaskan ratusan orang.

Riyadh mengutuk keras serangan udara Israel yang membunuh sekitar 500 warga Palestina di rumah sakit Al-Ahli Gaza yang dipadati pasien dan pengungsi, Selasa (17/10/2023), seperti dilaporkan oleh Arab News pada hari ini, Rabu (18/10).

"Arab Saudi dengan tegas mengutuk serangan brutal ini, yang merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap semua hukum dan norma internasional, termasuk hukum kemanusiaan internasional," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri.

Arab Saudi juga mengutuk Israel karena "melakukan serangan terus-menerus terhadap warga sipil meskipun telah ada banyak permohonan internasional" untuk menghentikan serangan tersebut.

"Perkembangan berbahaya ini mendorong masyarakat internasional untuk meninggalkan standar ganda dan selektivitas dalam menerapkan hukum kemanusiaan internasional ketika berhadapan dengan tindakan kejahatan Israel. Hal ini memerlukan sikap serius dan tegas untuk memberikan perlindungan kepada warga sipil yang tidak bersenjata," begitu bunyi pernyataan Kementerian.

Riyadh juga menekankan perlunya segera membuka koridor aman untuk mengirimkan makanan dan obat-obatan kepada warga yang terjebak di Gaza, serta menyatakan bahwa pasukan Israel sepenuhnya bertanggung jawab atas pelanggaran berkelanjutan terhadap semua norma dan hukum internasional.

Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi mengeluarkan pernyataan pada hari Selasa, mengatakan 

"Saya mengutuk dengan tegas pemboman Israel di sebuah rumah sakit di Gaza, ini pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional."

Baca Juga: Rusia dan Uni Emirat Arab Tuntut Rapat Darurat DK PBB Usai Pengeboman Israel terhadap RS Al-Ahli

Otoritas kesehatan Palestina mengatakan kematian di rumah sakit di Gaza disebabkan oleh serangan udara Israel, tetapi militer Israel menyalahkan peluncuran roket gagal oleh kelompok militan Palestina.

Presiden Prancis Emmanuel Macron hari Selasa mengatakan "tidak ada yang bisa membenarkan menargetkan warga sipil setelah serangan mematikan di rumah sakit Gaza dan meminta akses kemanusiaan ke wilayah pesisir ini tanpa penundaan."

"Tidak ada yang bisa membenarkan serangan terhadap rumah sakit. Tidak ada yang bisa membenarkan menargetkan warga sipil. Prancis mengutuk serangan terhadap rumah sakit Al-Ahli Arabi di Gaza yang menewaskan begitu banyak korban warga Palestina. Kami berpikir kepada mereka," demikian tulisnya di X.

"Akses kemanusiaan ke Jalur Gaza harus segera dibuka."

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres terkejut oleh serangan mematikan Israel atas rumah sakit Al-Ahli.

"Hati saya bersama keluarga korban. Rumah sakit dan tenaga medis dilindungi oleh hukum kemanusiaan internasional," kata Guterres dalam pesan media sosial.

Uni Emirat Arab sangat mengutuk serangan Israel dalam pernyataan Kementerian Luar Negeri yang mengatakan "mereka mengekspresikan rasa duka mendalam atas hilangnya nyawa dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban, sembari berharap kesembuhan yang cepat bagi semua yang terluka."

Uni Emirat Arab menekankan perlunya segera menghentikan pertempuran dan memastikan warga sipil dan institusi sipil tidak ditargetkan.

Uni Emirat Arab bersama Rusia menuntut sidang darurat Dewan Keamanan PBB untuk membahas kekejian Israel mengebom rumah sakit yang penuh pengungsi, pasien, dokter dan perawat, serta mengajak komunitas internasional untuk meningkatkan upaya guna mencapai gencatan senjata segera guna mencegah lebih banyak korban jiwa.

Baca Juga: Kelompok di Gaza Ini Murka Dituding Mengebom Rumah Sakit Al-Ahli, Beri Bukti Israel Pelakunya

Jenazah warga Palestina yang tewas akibat serangan udara Israel yang menghantam rumah sakit Ahli Arab terlihat berkumpul di halaman depan rumah sakit al-Shifa, di Kota Gaza, Jalur Gaza tengah, Selasa, 17 Oktober 2023. (Sumber: AP Photo/Abed Khaled)

Agensi berita negara Kuwait pada Selasa juga mengutuk dengan tegas serangan udara barbar pasukan pendudukan Israel di Rumah Sakit Al-Ahli di Jalur Gaza, di mana ratusan warga sipil tewas .

"Pasukan pendudukan menargetkan rumah sakit dan fasilitas umum merupakan pelanggaran terhadap Hukum Humaniter Internasional," demikian bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri.

"Organisasi Kerjasama Islam (OKI) juga mengutuk serangan itu. Kepala OKI Hissein Taha memandang serangan ini sebagai kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan," demikian kata OKI di X.

Taha menyalahkan pendudukan Israel atas kejahatan, praktik teroris, dan serangan brutal terhadap rihak rakyat Palestina, yang bertentangan dengan semua nilai kemanusiaan dan merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum humaniter internasional.

Liga Dunia Muslim (MWL) mengutuk serangan itu dengan tegas. 

Kepala MWL Sheikh Abdulkarim Al-Issa mengecam kejahatan brutal ini dalam sebuah pernyataan yang "mengampuni para pelaku dari semua nilai agama dan kemanusiaan dan meminta masyarakat internasional untuk memenuhi tanggung jawab mereka terhadap perlindungan warga sipil dari pembantaian mengerikan ini."

Kementerian Luar Negeri Qatar juga mengeluarkan pernyataan yang sangat mengutuk serangan udara Israel, dengan mengatakan bahwa "perluasan serangan Israel atas Jalur Gaza untuk mencakup rumah sakit, sekolah, dan pusat populasi lainnya adalah eskalasi berbahaya."

Kementerian Luar Negeri Yordania mengeluarkan pernyataan pada hari Selasa yang sangat mengutuk serangan Israel. Raja Abdullah mengatakan bahwa pemboman Israel terhadap rumah sakit Gaza adalah "pembantaian" dan "kejahatan perang" yang tidak dapat diabaikan.

Baca Juga: Siapa Pengebom RS Al-Ahli Gaza? Israel Ternyata Sempat Kirim Tembakan Peringatan dan Ancam Direktur

Kelompok Jihad Islam memaparkan kekuatan ledakan, ukuran bom, sudut jatuhnya bom, dan skala kerusakan, serta perintah Israel agar RS Al-Ahli dievakuasi jadi  bukti yang tidak terbantahkan bahwa Israel dengan bengis menyasar rumah sakit tersebut. (Sumber: AP Photo)

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Turkiye sangat mengutuk "serangan barbar Israel" di rumah sakit Gaza, "Kami sangat marah karena ratusan warga Palestina kehilangan nyawa dan banyak lagi terluka akibat penargetan rumah sakit di Gaza hari ini, dan kami mengutuk serangan barbar ini dengan sangat tegas," demikian pernyataan Turki.

Kepala Uni Eropa Charles Michel mengatakan menargetkan infrastruktur sipil di Gaza melanggar hukum internasional setelah serangan mematikan di rumah sakit, "Kami mendapatkan informasi ini ketika kami berada bersama selama pertemuan virtual ini dengan para pemimpin. Sepertinya dikonfirmasi dan serangan terhadap infrastruktur sipil tidak sesuai dengan hukum internasional," kata Michel setelah konferensi video pemimpin Uni Eropa.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan serangan Israel di rumah sakit Gaza adalah "mengerikan dan sama sekali tidak dapat diterima." Trudeau mengatakan kepada wartawan bahwa "ini tidak dapat diterima untuk menyerang rumah sakit."

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengutuk serangan mematikan pada hari Selasa dan menuntut perlindungan segera bagi warga sipil dan perawatan kesehatan di enklave Palestina tersebut.

"WHO dengan tegas mengutuk serangan terhadap Rumah Sakit Al Ahli Arab," kata direktur jenderal agen kesehatan PBB Tedros Adhanom Ghebreyesus di platform media sosial X, yang sebelumnya adalah Twitter.

Kementerian kesehatan di wilayah Palestina yang dikuasai Hamas mengatakan serangan udara Israel di kompleks rumah sakit tempat pengungsi berteduh telah menewaskan lebih dari 500 orang, "Risiko awal menunjukkan ratusan kematian dan cedera," kata Tedros, "Kami menuntut perlindungan segera bagi warga sipil dan perawatan kesehatan, serta pembatalan perintah evakuasi." 

Kementerian Luar Negeri Iran sangat mengutuk serangan udara Israel, dengan mengatakan bahwa serangan itu telah menewaskan dan melukai ratusan "orang tak bersenjata dan tak berdaya."


 



Sumber : Arab News


BERITA LAINNYA



Close Ads x