Kompas TV internasional kompas dunia

Serbia Konsentrasi Pasukan di Perbatasan Kosovo usai Kombatan Etnis Serb Terbunuh, AS Khawatir

Kompas.tv - 30 September 2023, 15:49 WIB
serbia-konsentrasi-pasukan-di-perbatasan-kosovo-usai-kombatan-etnis-serb-terbunuh-as-khawatir
Personel Unit Intervensi Khusus Kepolisian Kosovo mengawal seorang kombatan etnis Serb yang ditangkap dan dibawa ke Pristina, Kosovo, Selasa (26/9/2023). (Sumber: Visar Kryeziu/Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Vyara Lestari

BEOGRAD, KOMPAS.TV - Militer Serbia dilaporkan mengonsentrasikan pasukan di perbatasan Kosovo usai bentrok bersenjata antara polisi dengan kombatan etnis Serb terjadi di sebuah biara di Kosovo akhir pekan lalu. Militer Serbia dilaporkan menerjunkan pasukan serta unit artileri dan tank canggih dekat perbatasan Kosovo.

Amerika Serikat (AS) mendesak Serbia menarik pasukan dari perbatasan. Washington mengaku khawatir dengan konsentrasi pasukan Serbia di dekat perbatasan mantan provinsinya tersebut.

Baca Juga: Kosovo Keluhkan Utusan Barat yang Bias dalam Pembicaraan dengan Musuh Lama, Serbia

"Kami memantau penerjunan besar militer Serbia di sepanjang perbatasan dengan Kosovo," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby, Jumat (29/9/2023).

"Itu termasuk penyiagaan yang tak terduga dari unit-unit infanteri mekanis, tank, serta artileri canggih Serbia. Kami meyakini bahwa ini perkembangan yang mendestabilisasi," lanjutnya sebagaimana dikutip Al Jazeera.

Insiden pada akhir pekan lalu menewaskan seorang polisi Kosovo dan tiga kombatan etnis Serb. Kekerasan bermula ketika kelompok bersenjata etnis Serb menyergap patroli polisi Kosovo dan menewaskan seorang personel.

Kelompok bersenjata ini kemudian bertahan di sebuah biara ketika diserbu polisi Kosovo. Penyerbuan ini menewaskan tiga kombatan dan tiga orang lainnya ditangkap.

Penasihat keamanan Gedung Putih, Jake Sullivan dilaporkan turut berbicara dengan Perdana Menteri Kosovo Albin Kurti terkait konsentrasi militer Serbia. Kurti pun menyatakan bahwa pihaknya meminta asistensi lebih lanjut menghadapi "rencana perang Serbia".

Sementara itu, Presiden Serbia Aleksandar Vucic tidak membantah bahwa pihaknya menambah konsentrasi pasukan, tetapi ia membantah kabar bahwa pasukan Serbia dalam kondisi siaga penuh.

"Saya telah membantah kebohongan yang mereka bicarakan tentang kesiapan tempur level tertinggi dari pasukan kami karena saya tidak menyetujui itu dan (kabar) itu tidak akurat," kata Vucic.

"Kami bahkan tidak memiliki setengah dari pasukan yang kami punya dua atau tiga bulan lalu," lanjutnya.


Kosovo memisahkan diri dari Serbia dalam perang separatis pada 1998-1999 dan mendeklarasikan kemerdekaan pada 2008. Kendati kemerdekaan Kosovo diakui sebagian besar komunitas internasional, Serbia dan Rusia tidak mengakui kedaulatan negara tersebut.

Baca Juga: Korban Luka Pasukan PBB di Kosovo Utara Jadi 30 Orang akibat Bentrokan Berdarah dengan Etnis Serbia

 



Sumber : Al Jazeera

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.


BERITA LAINNYA



Close Ads x
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.