Kompas TV internasional kompas dunia

Bos Agensi Boyband Terkenal Jepang Mengundurkan Diri Usai Akui Pendirinya Pelaku Pelecehan Seksual

Kompas.tv - 8 September 2023, 08:35 WIB
bos-agensi-boyband-terkenal-jepang-mengundurkan-diri-usai-akui-pendirinya-pelaku-pelecehan-seksual
Bos agensi boyband terkenal Jepang Johnny and Associated, Julie Fujishima mengundurkan diri dan meminta maaf serta mengakui pendiri agensi Johnny Kitagawa merupakan pelaku pelecehan seksual. (Sumber: AP Photo/Eugene Hoshiko)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

“Baik agensi dan saya sendiri mengakui adanya pelecehan seksual yang dilakukan Johnny Kitagawa,” tuturnya dalam konferensi pers dikutip dari BBC.

“Saya meminta maaf kepada para korban dari hati yang terdalam,” ujarnya.

Media lokal menunjukkan beberapa korban menonton konferensi pers tersebut, dan sejumlah di antaranya terlihat marah.

Sejumlah korban Kitagawa mengatakan pemintaan maaf Fujishima itu jujur dan telah membantu mereka, tetapi waktu untuk melakukannya terlalu lama.

“Saya pikir ia menyampaikan langsung kepada kami sebuah pesan termasuk pembicaraan tentang bantuan, yang dipersiapkan dengan baik dalam kata-katanya sendiri dan tak hanya membaca dari naskah,” ujar Kepala Asosiasi Korban Seksual Johnny Junya Hiramoto.

Hal itu juga diungkapkan oleh anggota asosiasi lainnya, Yukihiro Oshima.

Baca Juga: Cerita Pembunuh Kartel Siksa dan Permalukan Lawan di Penjara, Disuruh Pakai Pakaian Dalam Perempuan

“Saya pikir mereka meminta maaf dengan jujur, tapi bukan berarti itu menyembuhkan saya. Dari 100, mungkin saya bisa katakana ini membuat 10 persen perbedaan,” ucapnya.

Skandal ini memiliki skala dan dampak yang sama seperti yang menimpa orang besar Hollywood, Harvey Weinstein, yang didakwa melakukan pemerkosaan dan pelecehan seksual.

Johnny and Associates sendiri telah menelurkan sejumlah boyband terkenal Jepang seperti SMAP, V6, Arashi, News, Kattun, hingga Kiss-My-Ft-2.

Sejumlah artis terkenal Jepang seperti Shun Oguri, Ikuta Toma, Takuya Kimutra dan Junichi Okada.




Sumber : BBC


BERITA LAINNYA



Close Ads x