Ngeri! Putin Siagakan Rudal Nuklir Satan II yang Katanya Bisa Tenggelamkan Inggris

MOSKOW, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan telah memerintahkan rudal nuklir Satan II dalam posisi siap tempur.

Rudal yang juga dinamakan Sarmat itu yang diklasifikasikan sebagai senjata super oleh Rusia dan diperkenalkan pada 2018.

Dilansir Independent, Deputi Kepala Komite Pertahanan Rusia Aleksey Zhuravlyov dalam wawancara pada Mei lalu, mengeklaim Moskow bisa menggunakan Satan II untuk menyerang Finlandia dan Swedia yang ingin bergabung dengan NATO usai Rusia menginvasi Ukraina.

Rudal tersebut, kata dia, juga bisa dikerahkan untuk menyerang Amerika Serikat dan Inggris yang berada di balik NATO.

"Kami bisa menyerang dengan Sarmat dari Siberia, dan bahkan mencapai Inggris. Dan jika kami menyerang dari Kaliningrad... waktu tempuh hipersonik ini adalah 200 detik," ungkap Zhuravlyov.

Baca Juga: Raja Thailand Ampuni Eks PM Thaksin Shinawatra, Akhirnya Hanya Dipenjara Setahun

Presenter televisi negara Rusia, Dmitry Kiselyov, juga dilaporkan mengeklaim Sarmat "mampu menghancurkan area seukuran Texas atau Inggris."

Sebelumnya rudal balistik interkontinental tersebut dijadwalkan bakal dikerahkan untuk siap tempur pada akhir 2022.

“Rudal strategis yang kompleks, Sarmat telah ditetapkan dalam status siap tempur,” ujar Yury Borisov, kepala badan luar angkasa Rusia, Roscosmos, Jumat (1/9/2023), dikutip dari New York Post.

Satan II akan menggantikan rudal era Uni Soviet, Voyevoda yang juga dikenal sebagai SS-18 Satan, yang semakin menua, dan telah menjadi senjata Rusia sejak 1988.

Dengan kemampuan jarak tempuh antara 6.200 hingga 11.800 mil, Satan II bisa mengirimkan muatan 10 ton yang berisi 10 hingga 15 hulu ledak nuklir sekaligus, ke lokasi mana pun di seluruh dunia.

Kesuksesan uji coba peluncuran Satan II tahun lalu, membuat Putin mengeklaim Satan II tak memiliki tandingan.

Baca Juga: Rusia: BRICS dan SCO Menguat, Barat Justru Lemahkan Institusi Tata Kelola Global seperti G20

Ia juga mengatakan musuh-musuh Rusia harus berpikir dua kali sebelum membuat ancaman.

Sementara Amerika Serikat melalui Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby menegaskan dirinya tidak dalam posisi untuk mengonfirmasi Satan II sudah berada dalam posisi siap tempur.