Kompas TV internasional kompas dunia

Eks Presiden Brasil Bolsonaro Disebut Minta Hacker Retas Mesin Pemungutan Suara saat Pilpres

Kompas.tv - 18 Agustus 2023, 08:55 WIB
eks-presiden-brasil-bolsonaro-disebut-minta-hacker-retas-mesin-pemungutan-suara-saat-pilpres
Mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro disebut meminta seorang hacker meretas mesin pemungutan suara dalam Pilpres 2022. (Sumber: AP Photo/Eraldo Peres, File)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Edy A. Putra

BRASILIA, KOMPAS.TV - Eks Presiden Brasil Jair Bolsonaro disebut meminta seorang peretas atau hacker untuk meretas mesin pemungutan suara pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2022.

Hal tersebut diungkapkan seorang hacker Brasil, Kamis (17/8/2023), saat memberikan testimoni pada penyelidikan kongres yang dibentuk untuk menyelidiki hasil pemilu Brasil, serta penyerbuan gedung-gedung pemerintah pada 8 Januari 2023.

Hacker bernama Walter Delgatti Neto itu mengungkapkan kepada Komisi Penyelidikan Parlemen Bersama (CPMI) bahwa dirinya bertemu Bolsonaro pada Agustus 2022.

Baca Juga: Berusaha Racuni Donald Trump, Perempuan Ini Dihukum Penjara 22 Tahun

Dilansir CNN, Kamis (17/8/2023), ketika itu Bolsonaro menawarkan pengampunan kepada sang peretas jika ia mengalami masalah legal.

Delgatti mengeklaim Bolsonaro mengatakan kepadanya untuk tenang jika seseorang menangkapnya, karena ia akan membuat hakim yang menangkapnya ditahan.

Selain itu, sang hacker akan menerima pengampunan jika penangkapan berhubungan dengan peretasan mesin pemungutan suara.

Pada penyelidikan itu, Delgatti menjelaskan kepada anggota komite bahwa rencananya adalah membangun kode palsu untuk mesin pemungutan suara.

Hal itu akan membuat suara untuk satu kandidat akan dialihkan kepada kandidat lain.

Hal itu juga sebagai upaya untuk memperlihatkan kerapuhan mesin pemungutan suara.

Namun rencana itu dibatalkan karena Delgatti mengatakan sumber kode dari sistem pemilu Brasil secara fisik berlokasi di sebuah ruang penyimpanan tanpa akses internet. Dia juga mengungkapkan dirinya tidak dapat mengaksesnya.

Delgatti sendiri ditahan dalam operasi Polisi Federal Brasil pada awal bulan ini karena merusak sistem peradilan Brasil.

Tim pengacara Bolsonaro membantah tuduhan penyadapan atau aktivitas ilegal terhadap entitas politik apa pun di Brasil setelah kesaksian Delgatti.

“Tidak, tidak penah ada penyadapan, atau aktivitas ilegal dan non-republikan, tehadap entitas politik di Brasil oleh lingkatan utama Presiden (Bolsonaro),” kata pengacara Bolsonaro, Fabio Wajngarten.

Wajngarten mengungkapkan di platform X (dulu bernama Twitter), Delgatti berbohong mengenai pertemuannya dengan Bolsonaro selama 1,5 jam.

Baca Juga: Rezim Kim Jong-un Klaim Tentara AS Cari Suaka di Negaranya: Kecewa dengan Ketimpangan dan Rasisme

“Saya tak tahu siapa pun yang bertemu dengan presiden selama 1,5 jam. Saya meragukannya. Bohong, bohong dan bohong,” tambahnya.

Pernyataannya muncul setelah pengadilan pemilu tertinggi Brasil melarang Bolsonaro mencalonkan diri untuk jabatan politik hingga 2030.

Ia dinyatakan bersalah telah menyalahgunakan kekuasaannya dan menyalahgunakan media publik selama kampanye pemilu tahun lalu.

Bolsonaro sendiri membantah telah melakukan kesalahan.


 



Sumber : CNN


BERITA LAINNYA



Close Ads x