Kompas TV internasional kompas dunia

Film Barbie Dikritik Dunia Arab, Dilarang di Kuwait dan Lebanon, Ini Sebabnya

Kompas.tv - 11 Agustus 2023, 08:32 WIB
film-barbie-dikritik-dunia-arab-dilarang-di-kuwait-dan-lebanon-ini-sebabnya
Margot Robbie dan Ryan Gosling membintangi film Barbie. (Sumber: Instagram/@wbpictures)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Vyara Lestari

KUWAIT CITY, KOMPAS.TV - Film Barbie mendapat kritikan di dunia Arab dan dilarang di Kuwait.

Di Lebanon, seruan agar film tersebut dilarang juga berkumandang.

Dunia Arab mengkritik film Barbie atas nilai sosial yang ditampilkan.

Dikutip dari BBC, Kamis (10/8/2023), Kuwait melakukan pelarangan demi melindungi etika publik.

Baca Juga: Film Barbie Raup Lebih dari Rp15 Triliun di Box Office Global pada Pekan Ketiga Penayangannya

Sementara itu, Menteri Kebudayaan Lebanon menuduh film Barbie mempromosikan homoseksualitas.

Meski begitu, film tersebut tetap ditayangkan di beberapa negara konservatif di wilayah tersebut, termasuk di Arab Saudi.

Film Barbie telah mendapatkan pemasukan lebih dari USD1 miliar atau setara Rp15 triliun selama beberapa pekan dirilis.


Kepala Dewan Klasifikasi Film Kuwait, Lafi al-Subaiei, mengatakan biasanya dewan meminta agar adegan film yang dianggap melecehkan budaya negaranya dipotong.

Tetapi ketika film tersebut dianggap mempromosikan perilaku yang menurut negara itu tidak bisa diterima, maka film itu, Barbie, pun langsung dilarang.

“Film tersebut menyebarkan gagasan dan keyakinan yang asing bagi masyarakat dan ketertiban umum Kuwait,” kata juru bicara Kementerian Penerangan Kuwait.

Sedangkan pada Rabu (9/8/2023), Menteri Kebudayaan Lebanon Mohammad Mortada meminta Kementerian Dalam Negeri untuk mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melarang Barbie.

Baca Juga: Korban Tewas dalam Kebakaran Hutan di Maui Hawaii Capai 53 Orang, 80 Persen Api Telah Diatasi

Ia mengatakan film tersebut mempromosikan homoseksualitas dan transeksualitas.

Selain itu, Barbie juga dinilai menolak penjagaan seorang ayah, melemahkan dan mengolok-olok peran ibu, serta mempertanyakan perlunya menikah dan berkeluarga.

Seruan Mortada membuat Menteri Dalam Negeri Lebanon dan Jaksa Agung Bassam Mawlawi meminta komite sensor negara itu untuk meninjau film itu.

Langkah kementerian itu didukung oleh pergerakan Islamis Syiah, Hezbollah.

 

 



Sumber : BBC


BERITA LAINNYA



Close Ads x