Kompas TV internasional kompas dunia

Tentara Wagner Tak Disambut sebagai Pahlawan di Rusia Bahkan Dibunuh, Akibat Usaha Kudeta?

Kompas.tv - 10 Agustus 2023, 15:55 WIB
tentara-wagner-tak-disambut-sebagai-pahlawan-di-rusia-bahkan-dibunuh-akibat-usaha-kudeta
Para anggota perusahaan militer Wagner Group duduk di atas sebuah tank di jalanan Rostov-on-Don, Rusia, Sabtu, 24 Juni 2023, sebelum meninggalkan sebuah area di markas Distrik Militer Bagian Selatan Rusia. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Iman Firdaus

MOSKOW, KOMPAS.TV - Sejumlah tentara Wagner dilaporkan tak disambut sebagai pahlawan saat kembali ke Rusia.

Bahkan mereka dipukuli setelah ikut bertempur di Ukraina.

Tentara bayaran Rusia Wagner merupakan salah satu pasukan yang diturunkan saat Rusia melakukan invasi ke Ukraina.

Namun, kudeta yang dilakukan oleh pemimpin Wagner, Yevgeny Prigozhin, terhadap Putin akhir Juni lalu disebut membuat kepercayaan terhadap Wagner berkurang.

Baca Juga: Ingin Korea Utara Siap Berperang, Kim Jong-Un Malah Pecat Pimpinan Jenderal Pentingnya

Dikutip dari Newsweek, Rabu (8/8/2023), sejumlah tentara Wagner yang pulang dari Ukraina bahkan dibunuh di kampung halamannya.

Menurut media lokal, pembunuhan tersebut termasuk satu orang yang dilempari batu hingga tewas.

Pasukan Wagner yang sebelumnya dipandang penting untuk keberhasilan Rusia di Ukraina, telah jatuh dalam keburukan sejak pemberontakan di Juli.

Keluarga dari pasukan Wagner mengeluhkan Pemerintah Rusia telah mengingkari tunjangan dan pembayaran yang dijanjikan untuk mantan anggota kelompok tentara bayaran itu.

Serangan mematikan dan kekerasan kepada mantan tentara Wagner yang pulang ke Rusia secara sukarela setelah kelompok itu dibubarkan, atau yang dipulangkan karena terluka menggarisbawahi perpecahan di dalam Rusia.

Pasalnya konflik Rusia dan Ukraina mempengaruhi kehidupan sosial dan ekonomi Rusia.

Pada Sabtu (5/8/2023), dua matan tentara, satu eks tentara bayaran Wagner dan salah satu bekas wajib militer, telah diserang oleh sekelompok pemuda di Zabaikalye, Rusia.

Menurut lokal media, tentara militer khusus Rusia yang diserang itu kembali dari garis depan pada musim panas ini setelah terluka, keduanya kehilangan kaki saat konflik.

Mereka diserang setelah beradu argumen dengan pemuda setempat di kafe, yang menyebut para tentara itu sebagai pembunuh.

Berdasarkan poling yang dilakukan Perusahaan Sosiologi Russian Field mengungkapkan setimen anti-perang di Rusia, menggema di antara para pemuda usia 18 hingga 24 tahun.

Setidaknya satu tersangka penyerangan telah ditangkap dan didakwa mendiskreditkan militer Rusia.

Sedangkan pejabat Rusia juga melakukan penyelidikan terhadap petugas polisi di Zabaikalye karena dianggap gagal membuat penyidikan kriminal atas masalah itu.

Baca Juga: Kandidat Presiden Ekuador Ditembak Mati saat Kampanye, Geng Kriminal Diyakini Pelakunya

Sebelum serangan itu, seorang veteran perang Rusia dan Ukraina juga dibunuh di Kota Chelyabinsk oleh para oleh pekerja migran, yang menyebutnya sebagai agressor dan mendorongnya ke tanah.

Dua veteran satunya, salah satunya merupakan mantan tentara Wagner, dilempari batu hingga mati oleh empat warga lokal di Krasnodar.


Jasad mereka ditemukan di tepi Sungai pada 5 Agustus.

Insiden ini sendiri muncul setelah sejumlah laporan muncul mengenai mantan tentara Wagner melukai, menyerang dan membunuh warga Rusia.




Sumber : Newsweek


BERITA LAINNYA



Close Ads x