Kompas TV internasional kompas dunia

Taiwan Diguyur Bantuan Militer AS, China Tak Gentar Desakkan Reunifikasi Paksa

Kompas.tv - 30 Juli 2023, 15:24 WIB
taiwan-diguyur-bantuan-militer-as-china-tak-gentar-desakkan-reunifikasi-paksa
Militer Taiwan menggelar latihan tahunan Han Kuang yang mensimulasikan operasi anti-pendaratan di dekat pesisir New Taipei City di utara Taiwan, Kamis, 27 Juli 2023. Pada Sabtu, 29 Juli 2023, China mengaku tak gentar dengan guyuran bantuan militer Amerika Serikat (AS) untuk Taiwan dan akan terus mendesakkan agenda reunifikasi paksa dengan pulau tersebut. (Sumber: AP Photo/Chiang Ying-ying)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Edy A. Putra

 

BEIJING, KOMPAS.TV - China mengaku tak gentar dengan guyuran bantuan militer Amerika Serikat (AS) untuk Taiwan dan akan terus mendesakkan agenda reunifikasi paksa dengan pulau tersebut.

 

Hal ini disampaikan representatif China usai Gedung Putih mengumumkan bantuan militer senilai 345 juta dolar AS untuk Taipei.

Juru bicara Kantor Urusan Taiwan, Chen Binhua, mengecam bantuan militer AS itu. Menurutnya, Washington sekadar menjadikan Taiwan "depot amunisi."

"Tidak peduli berapa banyak uang pajak warga biasa yang dihabiskan pasukan separatis Taiwan, tidak peduli berapa banyak senjata AS, itu tidak akan menggoyahkan niat kami membereskan masalah Taiwan atau menggoyang tekad baja kami untuk mewujudkan reunifikasi Tanah Air," kata Chen, Sabtu (29/7/2023), dikutip Associated Press.

Baca Juga: Pengusaha Taiwan Ditahan 1.400 Hari di China dan Dituduh Mata-mata, Gegara Foto Kantor Polisi

"Tindakan mereka (AS) mengubah Taiwan menjadi tong mesiu dan depot amunisi, memperparah ancaman perang di Selat Taiwan," lanjutnya.

Militer China sendiri mengintensifkan manuver militer di sekitar Taiwan beberapa tahun belakangan. Beijing kerap mengirim jet tempur atau kapal perang ke arah Taiwan, juga menggelar latihan militer di selat.

Pemerintahan Xi Jinping berupaya mereunifikasi Taiwan yang merdeka secara de facto sejak perang sipil 1949. Namun, Taipei menanggapinya dengan meningkatkan pembelian senjata sebagai strategi penangkalan invasi China.

Dalam perkembangan terbaru, Minggu (30/7), Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan melaporkan bahwa pihaknya mendeteksi enam kapal perang China di dekat wilayahnya.

Baca Juga: Janji Xi Jinping ke Jokowi: China-Indonesia Kian Mesra untuk Kerja Sama Strategis


 



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x